Bedanya Master by coursework dan Master by research

16 Mar

Salah satu pilihan untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri adalah master by coursework atau by research. Kita sebagai calon mahasiswa yang menentukan, mau kuliah yang mana. Pilihan ini diambil sejak awal, begitu kita mendaftarkan diri. Lalu apa bedanya antara yang pertama dengan yang kedua ini?

Master by coursework adalah kuliah S2 yang materinya adalah perkuliahan biasa. Mahasiswa harus memilih beberapa subject (mata kuliah) selama satu semester, ikut perkuliahan di kelas, mengerjakan tugas atau mengikuti ujian akhir semester. Jadi seperti kuliah S1 di Indonesia… Hampir sama persis.

Master by research adalah kuliah S2 tetapi tidak ada kelas, hanya penelitian saja. Untuk itu mahasiswa harus memilih supervisor (pembimbing) untuk pelaksanaan kuliah ini. Jadi kuliah ini tak akan ada kegiatan masuk kelas dan mengerjakan tugas atau mengikuti ujian akhir semester. Kalau penelitiannya berhubungan dengan laboratorium, ya berarti kegiatannya hanya seputar research di komputer (internet) untuk browsing jurnal, bertemu supervisor untuk berdiskusi dan pergi ke laboratorium. Pada research ini, ada kegiatan pengambilan data yang bisa dilakukan di mana saja sesuai dengan tema penelitian.

Biasanya yang mengambil kuliah master by research adalah para peneliti atau dosen. Sebab mereka akan melanjutkan dengan S3 yang memang isinya adalah penelitian. Sementara master by coursework diambil oleh para praktisi atau para fresh graduate. Kalo praktisi mengambil perkuliahan ini dengan alasan, ingin menambah ilmu dengan cara mengikuti kelas… bertemu dosen dan teman-teman baru.. jadi ada suasana yang berbeda. Sementara para fresh graduate biasanya memang tak ada pengalaman penelitian, jadi agak sulit untuk mengambil master by research.

Ada lagi yang namanya minor thesis atau honours, jadi namanya master by coursework with minor thesis (atau with honours). Artinya, ada kegiatan perkuliah yang musti diikuti, tetapi ada porsi untuk melakukan penelitian juga. Seperti yang saya alami. Saya mengambil master by coursework with honours di Griffih University Australia. Saya kuliah selama 3 semester dan kemudian pada semester ke-4 saya menulis thesis, jadi melakukan penelitian dan menuliskannya. saya harus mencari supervisor untuk itu…

Tetapi teman saya di universitas yang sama, beda jurusan.. mengambil master with honours, kuliahnya 2 semester dan penelitiannya 2 semester. Jadi soal berapa lama penelitiannya, tergantung jurusannya masing-masing. Tapi intinya adalah master dengan minor thesis (honours) adalah gabungan (mix) antara kuliah dan penelitian. Apa tujuannya? Ini untuk memberikan “bekal” kepada mahasiswa seandainya dia kelak mau melanjutkan S3.. sebab salah satu syarat S3 adalah “punya pengalaman research”.

219 Tanggapan to “Bedanya Master by coursework dan Master by research”

  1. iyulianti Maret 20, 2011 pada 12:20 pm #

    makasiy infonya mba..
    kebetulan lg cari2 info ttg master..
    mgkn sy lbh cocok di master by coursework klo melanjutkan ke S2.. walaupun bkn freshgraduated..

    -salam kenal-

    • scholarshiphunter Maret 20, 2011 pada 3:18 pm #

      sama-sama..makasi dah berkunjung 🙂
      soal mau ambil yang mana, nggak jadi jaminan kok…saya kasi penjelasan itu, sebagai gambaran aja..
      saya juga ambil master by coursework, meskipun bukan fresh graduate, tapi saya praktisi…
      salam kenal kembali 😀

      • Rio.AD Februari 22, 2013 pada 12:45 am #

        maaf mbak mau tanya meski agak melenceng dari pembahasan, saya tidak ada link di luar sana padahal keinginan saya adalah melanjutkan S2 di Australia, saya tertarik dengan jurusan kesehatan hemodialisa dengan master by coursework, krna sya praktisi. Jika mbak atau ada teman-teman disini yang bisa mengarahkan saya didaerah (Ausi) mana yang ada S2 dengan jurusan tsb, saya sangat berterima kasih, mengingat latar belakang saya S1 keperawatan.

      • scholarshiphunter Februari 22, 2013 pada 7:50 am #

        Halo Rio, cara termudah untuk mencari informasi mengenai jurusan yg anda minati adalah dengan searching ke berbagai universitas yg punya jurusan tersebut.Memang tidak bisa sekaligus, tetapi satu per satu… misalnya, anda googling dngan kata ‘master by course work in australia, health”
        nah, nanti keluar informasi… dari istu ditelusuri lagi.. websitenya apa… karena univesitas di australia ada 25 dan saya tidak yakin apakah ada orang yng tahu persis jurusan tersebut selain yg pernah kuliah di sana. contohnya, saya dulu kuliah di griffith university ambil journalism, nah saya bisa jelaskan mengenai hal tersebut berdasarkan pengalaman saya…tetapi untuk jurusan lain di griffith, saya tidak bisa menjelaskan…
        jadi, alangkah baiknya jika anda mencari sendiri… kalo memang kurang jelas, anda bisa mengirim email ke pihak universitas, apakah ada jurusan tersebut…
        anda bisa juga tanyakan sekalian, apakah mungkin dari s1 keperawatan melanjutkan ke s2 bidang kesehatan hemodialisa…

        good luck ya 🙂

  2. sanjaya Maret 25, 2011 pada 1:31 pm #

    Hmm..apakah bisa dikatakan jurusan2 sains yang cenderung banyak experimennya lebih cocok ke master research? (seperti jurusan pertanian, peternakan, fisika, dan sejenisnya)

    • scholarshiphunter Maret 26, 2011 pada 4:33 am #

      Nggak juga sih.. karena apapun jurusannya, seringkali ada dua pilihan, untuk by coursework atau by research. seperti saya jelaskan di postingan di atas, teman saya yang jurusannya science, ambil master with honours yang artinya, dia ambil coursework dulu, baru kemudian ambil honours (thesis alias penelitian). artinya kalo dia nggak mau ambil yang research, nggak apa-apa juga..tetep bisa kuliah di science, tapi ga pake penelitian. memang dia kuliahnya nggak di kelas di universitas, tapi sebagian besar di laboratorium…
      tapi intinya adalah, research tak melulu soal eksperimen kok.. biarpun ilmu sosial, juga ada master by research..:) mudah-mudahan ga bikin bingung penjelasannya yaa..hehehe

      • sanjaya Maret 26, 2011 pada 8:40 am #

        Iya paham kok, research di sains juga gk melulu experimental, ada observasi n survei..thanks infonya.

  3. sanjaya Maret 26, 2011 pada 8:53 am #

    oya 1 lagi, kalo beasiswa ADS mempersyaratkan punya pengalaman kerja tidak? kalau pengalaman menjadi asisten bisa tidak?

    • scholarshiphunter Maret 27, 2011 pada 10:49 am #

      menurut syarat resmi sih, mintanya dua tahun pengalaman kerja.. tapi temen saya sekelas dulu di IALF Jakarta (waktu persiapan bahasa inggris), baru lulus dan “cuma” punya pengalaman riset sebagai asisten di lembaga penelitian kampusnya, sambil kuliah… keterima tuh. Jadi intinya, dicoba aja..sebab panitia penyelenggara mempertimbangkan banyak hal, nggak musti berpatokan pada yang tertulis..kadang ada pertimbangan tertentu..
      so, selamat mencoba 🙂

  4. Dee April 18, 2011 pada 8:34 am #

    Mba, mau tanya.. kalo untuk master of food tech/science yang bagus uni apa ya di Aussie? terutama yang ada master of coursework with honours.
    TRus, kalo boleh tau, uang saku untuk penerima ADS berapa ya sebulannya? Thank you… ^^

    • scholarshiphunter April 19, 2011 pada 3:13 pm #

      Hi Dee..
      untuk pertanyaan pertama, saya ga bisa jawab..maaf yaa..:(
      pertama, karena food tech bukan bidang saya, jadi saya bener2 bleng tentang itu… kedua, universitas di australia punya “kebagusan” yang hampir sama..artinya peringkat universitas di australia tidak berbeda jauh satu sama lain, karena itu, jika kita berminat terhadap satu jurusan yang ada di beberapa universitas, salah satu cara untuk memilihnya adalah dengan membandingkan mata kuliah yang ditawarkan di masing-masing uni… dicek, mana yang paling cocok dengan kebutuhan kita.. kalo soal kualitas, insya allah, semuanya bagus kok.. wong universitas di australia hampir 95 persen adalah universitas negeri…
      uang saku ADS? zaman saya sih, sekitar 859 dolar per dua minggu (kalo nggak salah, saya lupa persisnya..tapi sekitar segitulah)…kalo sebulan dikalikan saja..
      biaya itu sudah termasuk untuk sewa rumah/unit/kamar, biaya keperluan kuliah seperti beli buku dan fotokopi..

      good luck ya..:)

      • Dee April 21, 2011 pada 4:02 am #

        Makasih ya mba info nya ^^ Terdengar dewasa banget jawaban2 dan tulisannya ^^

        Mba dulu tinggalnya di Brisbane kan ya? itu sebulan kira2 berapa ya biaya hidup keseluruhan untuk single?
        Kalo di melbourne dan sydney kira2 berapa ya mba?

        Thank you ^^

  5. scholarshiphunter April 22, 2011 pada 3:44 am #

    Iya, saya di brisbane… kalo uang saku dari ADS, sama semuanya…nggak melihat di kota mana kita tinggal..setahu saya biaya hidup di Sydney jauh lebih tinggi ketimbang di kota lain.. melbourne, hmmm..kurang lebih sama dengan brisbane, kayaknya heehe…
    kalo untuk single sih, uang dari ADS tuh berlebih..asalkan bijaksana menggunakannya.. rata2 temen saya yang single, bisa jalan2 keliling australia lho, dengan uang stipend itu.. kalo sekadar nabung 500 dolar per bulan sih, kayaknya bisa deh.. kalo hemat, bisa nabung lebih banyak lagi..
    trus biaya yang bisa dikurangi adalah sewa tempat tinggal, pilih yang murah, yg deket kampus jadi ga perlu naik bis.. dan masak sendiri, jadi bisa menekan pengeluaran. soalnya antara masak sendiri dan beli di luar, jauh bedanya…
    tapi untuk single sih, nggak usah khawatir.. dalam pemakaian yang wajar, uang stipend itu cukup.. kalo ternyata kurang juga, bisa kerja kok..200 jam per week maksimal..

  6. susan April 25, 2011 pada 8:02 am #

    mbak, mau tanya ni, saya tertarik di bidang agricultural economics, setalah cari2 ternyata di ausi yang ada di univ of sydney dan uWA dan ternyata dua-duanya master by research, nah, kalo untuk risetnya sendiri arus di aussie ato bisa di Indonesia?, soalnya topik penelitian saya berdasarkan permasalahan di indonesia mbak, mohon masukannya, trimakasih

    • scholarshiphunter April 25, 2011 pada 3:07 pm #

      Hi Susan, setahu saya sih nggak masalah untuk riset di Indoensia…kan memang itu yang mau kita teliti…:)
      good luck yaa..

  7. ryani Mei 31, 2011 pada 9:46 am #

    saya sgt trtarik tuk master by research, di univ mbk yg di.ausie apkh sdh ada yg apply master by research dr indonesia? bs tlg bntu sya mekanisme pdaftarannya ngk? ada scholarship jg ngk?

    • scholarshiphunter Juni 1, 2011 pada 2:29 pm #

      Halo Ryani, seingat saya..ada yang pernah daftar master by research di universitas tempat saya belajar dulu.. Kalo mekanisme pendaftarannya, bisa dicek di masing-masing universitas yang diminati. anda tertarik jurusan apa? di universitas mana?
      sebaiknya, ada search dulu..universitas yang menyediakan jurusan yang anda maksud.. sebab tak semua universitas punya jurusan yang sama..
      begitu juga informasi beasiswa, setiap universitas punya kebijakan sendiri-sendiri…

  8. Ivon Juni 11, 2011 pada 5:43 pm #

    Sebelumnya maaf, karena komen saya tidak berkaitan dengan isi postingan ini, saya ingin mengapresiasi blog scholarship hunter ini (tentu saja sang empunya juga). Terus terang ini adalah kunjungan pertama saya di blog ini, namun blog ini sungguh informatif dan inspiratif, walhasil blog ini sukses “membakar” semangat saya untuk lebih giat dalam berburu beasiswa, kebetulan saat ini saya sedang mengejar beasiswa kemendiknas dan ADS untuk study S2 di Aussie. Sangat bermanfaat. Keep on writing and inspiring!

    Regards,
    -Ivon-

    • scholarshiphunter Juni 13, 2011 pada 1:31 pm #

      Halo Ivon..makasi kunjungannya ya…
      waduhhhh, hati2..jangan sampe meledak ya “kebakarannya” hehehe…
      saya senang bisa berbagi…dan senang sekali kalo Anda bilang ini bermanfaat.. alhamdulillah…
      keep fighting yaa…:)

      salam

  9. Arief Juni 17, 2011 pada 2:30 pm #

    Mba mau tanya nih, pengen deh kuliah ke Australia. Kalau untuk jurusan hukum enaknya by research atau by coursework ya? makasih salam kenal.. : )

    • scholarshiphunter Juni 21, 2011 pada 6:23 am #

      Arief, salam kenal kembali….
      untuk jurusan sebaiknya dicek langsung ke universitas masing-masing (bisa cek website-nya) dan disesuaikan dengan kebutuhan kita…
      baik research maupun coursework masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya, tetapi semua tergantung kebutuhan kita….kita lebih sreg yang mana, dan kebutuhan kita (di pekerjaan, misalnya) yang mana…
      selamat mencari yaa…

  10. febriosw Juli 10, 2011 pada 5:11 am #

    Yang by research kayanya menarik. Apalagi kalau kampus mendukung akses data untuk penelitian. Atau memberi kemudahan researcher mengakses data di luar kampus (misal dengan bentuk kerjasama kampus dengan instansi luar).

    • scholarshiphunter Juli 12, 2011 pada 3:30 am #

      Febri, begitu kita menjadi mahasiswa di universitas tertentu, biasanya kita bisa langsung mengakses bnyk sumber informasi untuk penelitian kita maupun tugas2 kuliah yang lain…bahkan kita bisa mendapatkan data dari universitas lain yang dibutuhkan, melalui perpustakaan universitas kita…atau ke perpustakaan pusat di negara tersebut atau ibukota negara bagian tersebut…:)

  11. Dee Juli 11, 2011 pada 7:07 am #

    Mba mau tanya lagi donk, kalo mau cari akomodasi murah di Australia gimana ya acranya terutama di Melbourne.

    Thank you.

    • scholarshiphunter Juli 12, 2011 pada 3:27 am #

      Hi Dee..coba digoogling dengan kata kunci, accomodation dan atau cheap accomodation sambil kasi kata Melbourne…
      biasanya banyak backpackers gitu di pusat kota…
      dicoba yaa..:)

  12. alimuddin Juli 23, 2011 pada 5:29 am #

    hallo mba… wah blognya sangat inspiratif… makin banyak tau tentang perbedaan master by coursework dan by research… baru tau tentang master with honours…
    oh iya mbak boleh tanya gak ? kalo master with honours itu harus buat proposal penelitian 50% juga yah seperti master by research.. ???
    saya berencana mengambil jurusan IT.. kira2 di universitas mana yah yang punya program master with honours ??

    makasih..
    salam dari papua barat…

    • scholarshiphunter Juli 23, 2011 pada 8:22 am #

      pengalaman saya mengambil master with honours, nggak bikin proposal dulu…
      tapi teman saya, di jurusan yang berbeda tapi satu universitas, dia bikin semacam proposal dulu…yg kelak akan menjadi bab satu dari thesisnya..
      jadi bener2 berbeda, tergantung banyak hal…

      untuk universitas, mungkin sebaiknya Alim coba search aja… waahhh, di papua barat yaaa…:) sukses yaaa…makasi udah berkunjung…

      • alim Juli 25, 2011 pada 1:30 am #

        mbak jika memang bisa, tolong dong kasih contoh pengisian formulir ADS mbak.. soalnya banyak sekali para pejuang ADS yg butuh informasi tentang pengisian berkas… Tentunya dengan adanya contoh akan sangat membantu sekali…

  13. scholarshiphunter Juli 25, 2011 pada 4:19 pm #

    Maafkan saya Alim, saya tidak bisa memberikan contoh pengisian formulir ADS karena saya tidak mempunyai soft copy-nya….
    yang saya punya adalah hard copy…itupun ‘edisi’ lama karena tampaknya setiap tahun ada perubahan format aplikasi…
    jadi bukannya tidak mau, tetapi tidak bisa..
    maafkan saya yaa…
    tapi saya insya allah akan bantu sebisanya kalau memang ada pertanyaan terkait form aplikasi tersebut…
    kontak saya lagi yaa… makasi 🙂

    • Riviera Agustus 2, 2011 pada 2:34 am #

      Terima kasih mbak untuk bahasannya mengenai perbedaan master by research dan master by course work. Kebetulan saya juga sedang mencoba apply beasiswa ADS dan mbak sudah memberikan info yg sangat membantu. 🙂 Yang ingin saya tanyakan, apabila saya mengambil master by coursework, apakah dalam pengisian form ADS benar-benar tidak perlu mengajukan research proposal seperti pada aplikasi master by research? mohon infonya mbak. Terima kasih sebelumnya.

      • scholarshiphunter Agustus 3, 2011 pada 12:06 am #

        Hi Riviera,
        makasi kunjungannya ya….
        pengalaman saya, saat mengambil master with honours, nggak pake research proposal…, apalagi kalo ‘hanya’ master by coursework, tentunya nggak perlu… Logikanya, kan nggak ada research nya, ngapain ngajuan prosposal hehehe…
        kalo nggak yakin, bisa cek langsung ke ADS indonesia untuk bertanya, cek website-nya…di sana ada alamat email untuk kontak, nah bisa ditanyakan… mana tau tahun ini aturannya sudah berubah 🙂 atau setidaknya, biar lebih yakin… gimana?
        sukses untuk aplikasinya yaa…

  14. alim Agustus 4, 2011 pada 1:17 am #

    Makasih atas bantuannya mbak… Saya sedikit bingung nih mbak..
    di formulir ADS terdapat pilihan 4 prioritas pengembangan area dan masing2 mempunyai prioritas bidang study..
    Pendidikan terakhir saya Teknologi Informasi.. Tapi dalam prioritas bidang study yang harus diambil tidak ada bidang study Teknologi Informasi…
    Mohon bantuan penjelasan ibu…
    1. Apakah yang dimaksud dengan prioritas bidang study.. ?
    2. Apakah prioritas bidang study itu hanya untuk fokus penelitian ?
    3. Bagaimana jika mengambil coursework apa juga harus sesuai prioritas bidang study ?
    4. Lalu Bagaimana jika mengambil coursework with minor thesis apa juga harus buat proposal ?

    terima kasih… Mohon responnya…
    Alim

    • scholarshiphunter Agustus 4, 2011 pada 2:57 pm #

      Alim, saya coba menjawabnya:
      1. prioritas bidang study maksudnya, pihak ADS memprioritaskan bidang2 studi tertentu dalam memberikan beasiswa. nah kita yang ingin melamar beasiswa, harus mencocokkan minat kita dengan prioritas bidang studi mereka.
      2. tidak. seperti saya jelaskan di atas
      3. tentu saja. seperti saya katakan di poin 1, prioritas bidang studi adalah ketetapan pihak ADS. Kita harus menyesuaikan dengan prioritas tersebut. Jika memang kita tak tahu persis, bidang kita masuknya ke mana, bisa kontak pihak ADS untuk menanyakan hal tersebut, misalnya dengan bertanya, “sebaiknya saya masuk ke prioritas bidang studi mana dengan background TI”. atau kalimat sejenis… untuk kontak ADS nya bisa cek di website nya ya…:)
      4. untuk mendaftar ADS, kita tak perlu buat proposal penelitian jika mendaftar master by coursework with minor thesis, kalau thesisnya kurang dari 50 persen. Untuk mengetahui hal tersebut, pastikan dulu universitas yang akan kita pilih…. jika memang mensyaratkan demikian, ya tentu kita harus buat…tetapi setahu saya selama ini, tak ada yang meminta proposal penelitian untuk minor thesis…

      semoga membantu yaa…
      good luck…:)

  15. naila Agustus 5, 2011 pada 2:21 am #

    Mbak,mohon bantuan jawabannya 🙂
    saya hendak mengambil beasiswa ADS yang coursework, seharusnya dari penjelasan mbak saya bisa menangkap bahwa saya tidak perlu mengajukan proposal penelitian. tapi kenapa di formulirnya tertulis “wajib menyertakan proposal penelitian bagi pelamar program s2 (minimum 50% riset)”, dan kalimat ini tanpa kalimat lanjutan misalnya “kecuali untuk yang mengambil program master by coursework”.apakah itu artinya bahwa proposal penelitian mutlak disertakan baik yang mengambil program master by coursework atau research?terimaksih sebelumnya 🙂

    • scholarshiphunter Agustus 5, 2011 pada 4:39 pm #

      Hi Naila…
      di situ tertulis “wajib menyertakan proposal penelitian bagi pelamar program S2 (minimum 50 % riset), artinya kan jelas… bahwa pelamar program S2 dengan riset minimum 50 % harus menyertakan proposal penelitian, yang kurang dari 50 % atau hanya coursework (alias tanpa riset) tak perlu menyertakan proposal penelitian….
      Gimana, masih bingung 😀
      jadi kalo hanya master by coursework, tak perlu proposal penelitian…kan tidak ada risetnya…boro2 50% riset, 1 % pun tak ada risetnya kan…hehehe
      Good luck yaa…:)

  16. fitri Agustus 21, 2011 pada 4:08 am #

    Asalamualaikum
    saya mau tanya mb. saya berminat di bidang engineering, khususnya engineering management. kepengennya ambil master with honours. tapi kog susah banget ya cari universitas yang menawarkan jurusan engineering management dengan program honours?
    apakah memang untuk honours itu terbatas di beberapa bidang aja atau di semua universitas tersedia program honours?
    terimakasih

    • scholarshiphunter Agustus 22, 2011 pada 11:03 pm #

      waalaikumsalam,
      iya..memang tidak semua jurusan ada program with honours nya…
      tapi jangan menyerah dulu… bagaimana kalo dicoba untuk mencari dengan kata kunci lain, yaitu “minor thesis” ?
      atau yang paling pas adalah bertanya langsung ke pihak universitas (via email, atau pas ada pameran pendidikan di kota tempat Anda tinggal), mengenai hal tersebut. Mana tau, pihak universitas bisa membantu….
      Good luck ya Fitri 🙂

  17. ninik Oktober 2, 2011 pada 2:20 am #

    mbak, menulis surat motivasi yang bagus seperti apa ? apa saya boleh tau contohnya. terima kasih mbak

    • scholarshiphunter November 16, 2011 pada 3:11 pm #

      halo Ninik, pesan anda terlewat…maaf baru dibales yaa…
      surat motivasi yang bagus adalah bagaimana kitanya…:) maksud saya, kalo kita memang punya motivasi yang bagus, maka kita bisa menulisnya dengan baik…
      saya nggak punya contohnya…tapi pernah membuat, hanya saja nggak saya simpan file-nya (itu kesalahan saya..)
      tapi intinya, Anda menulis yang menjadi motivasi Anda dengan runut sekaligus tidak berlebihan…
      coba mengonsep surat beberapa kali, nanti akan ketemu yang pas..insya Allah..
      Good luck yaa..

  18. Yola Oktober 13, 2011 pada 8:39 pm #

    Mbak punten mau tanya saya mhsswa angkatan akhir sastra inggris unpad yg bs dibilang sholarshiphunter jg hmpir sbulan ini utk apply yg S2… tp sbenernya msh bingung mau ambil jurusan apa yg msh bs berkaitan dgn jur saya tp tdk trlalu brminat dgn sastra nya jg hehe..maksudnya mungkin yg berkaitan dengan kajian budaya gt mbak, mnurut pngetahuan mbak jur apa aja yg available diluar khususnya di amerika utk jur yg berkaitan dgn minat saya td..krn jujur msh abu-abu klo utk jur krn takut salah ambil jur hehe

    ada lagi mbak, sy sempat minat jg dgn Univ Macquarie krn ada jur yg sbenernya saya minati jg, yaitu sastra anak (Master of arts in Children’s literature) dan katanya utk jur itu hanya satu tahun program masternya bs langsung lulus.
    tp yg buat sy mikir2 lg adlh krn Macquarie hny mnyediakan beasiswa utk tuition fee nya aja jd sy kurang minat krn ga mau ngerepotin ortu lg dgn mngurusi akomodasi,living cost dll walopun dsna ada relatives jg di sydney.
    tp mmungkinkan gak ya mbka utk asian student dsna utk jd parttime worker tp bs mncukupi living cost??
    Mohon sarannya yah mbak..hehe
    maav kepanjangan ya curhatnya :p
    thanks anyway

    • scholarshiphunter Oktober 19, 2011 pada 3:35 pm #

      Yola, makasi kunjungannya ke sini…
      soal part time job, biasanya sih cukup2 aja.. kalo jam kerjanya sesuai, trus gaya hidupnya juga standard…heheheh
      banyak kok kesempatan kerja buta student, apalagi di Sydney yang kota besar gitu…

      soal info jurusan kuliah, saya kurang paham..maafkan saya yaa..
      lebih baik browsing dan kalo nemu, tanyakan pihak universitasnya secara langsung…

      kalo pengen beasiswa, kita memang musti punya alasan yang kuat kenapa kita “layak” mendapatkan beasiswa…hehehe
      ya, susah-susah gampang..
      tapi semuanya perlu dicoba kan..
      good luck ya..

  19. manteb tenan Oktober 19, 2011 pada 8:44 am #

    Makasih infonya, kebetulan lagi cari-cari referensi master lagi neh.

  20. ketikanjari November 5, 2011 pada 4:09 am #

    Nice post,

    Sebelumnya saya tidak tau kalau untuk master ada program master by research dan master by coursework.
    Saya dapat tawaran untuk melanjutkan master, saya ambil aja tanpa pikir pusing.
    ternyata tawaran itu merupakan master by research. Saya mengetahuinya setelah saya kuliah, hehe… 😀

    Salam kenal 🙂

  21. yunika khuzaimah November 8, 2011 pada 4:37 pm #

    Ass. Mbk yunika mau tanya tentang master by coursework, rencananya mau ambil master of nursing di Sydney, kebetulan di situs ada pilihan Master of Nursing (Graduate Entry) dan Master of Nursing (Honours),
    kalau berminat dgn yg ada minor thesisnya, bagaimana step nya pertama kali mbak? apakah mengajukan aplikasi ke (graduate entry) dulu, baru setelah beberapa semester baru mendaftar ke program with honour? atau dipilih dua2nya?
    terimakasih banyak ya mbak sebelumnya.. 🙂

  22. Yunika Khuzaimah November 11, 2011 pada 3:28 am #

    Ass. mbk yunika mau tanya, sebenernya berminat dengan master by research tapi disitu syaratnya ada bachelor’s degree with first or upper second-class honours (2nd Class, Division 1), saya smpt browsing ttg pengertian honours tapi ternyata banyak versi, jadi tambah bingung :p
    saya lulusan S.Kep, Ns , butuh wkt 4 thn untuk menyelesaikan (S.Kep) dan ditambah program profesi 1 thn untuk Ners (Ns)
    apakah program profesi 1 thn itu termasuk honours? atau harus ad kualifikasi lain untuk dikatakan by honours ?
    thanks a lot infonya ya mbk,

    • scholarshiphunter November 16, 2011 pada 2:55 pm #

      Yunika, untuk pertanyaan yang sangat spesifik itu, maafkan saya ga bisa jawab 😦
      bagaimana kalo dicoba tanya ke universitasnya langsung… jadi lebih jelas… kirim email aja..
      soalnya memang honours itu beda uni, beda aturan… dan nursing setahu saya juga spesifik dengan aturan yang khusus pula..
      good luck ya 🙂

  23. Sari November 16, 2011 pada 1:44 pm #

    Setelah membaca artikel mbak saya jd tidak bingung lagi antara master of research dan coursework. Hanya saja saya sedikit bingung,apakah penentuan jurusan nanti dengan relevansi pekerjaan (dalam beasiswa) menentukan seseorang dalam mendapatkan beasiswa tersebut.
    Krn saya dl lulusan S1 ekonomi dan skrng pekerjaan saya berhubungan dengan hukum, dan saya memiliki keinginan untuk mengambil Public administration secara saya memang tertarik dengan PA dan saya skrng abdi negara.
    Atas penjelasannya saya ucapkan terima kasih.

  24. Lila Februari 24, 2012 pada 2:24 pm #

    Wah ramai juga ya post nya..
    saya mau tanya, kalo master by coursework itu udah dapet gelar setara master kah? saya mau ambil coursework tapi kok durasi nya cuma satu tahun dengan beban 48cp. is it normal?

    • scholarshiphunter Maret 2, 2012 pada 4:46 am #

      Halo Lila..
      betul..itu normal-normal saja.. sebab memang beda sistem antara di Indonesia dan di Australia atau di negara lain.
      Khusus di australia, gelar master sudah bisa diperoleh untuk pendidikan S2 selama satu tahun. jadi tergantung programnya 🙂
      So..good luck ya 😀

  25. Mandy Maret 2, 2012 pada 8:23 pm #

    Mba infonya membantu sekali, trims
    Saya mau tanya kalo beasiswa ADS itu sudah mencukupi untuk fee kuliahnya per tahun jg, apa cuma cukup untuk biaya tempat tinggal dan makan? Soalnya dari browsing2, rata2 beasiswa nilainya setengah dari fee kuliah per thn. Hehe,trims mba.

    • scholarshiphunter Maret 5, 2012 pada 5:03 am #

      beasiswa ADS sudah meliputi semuanya. saya bisa hidup berdua dengan suami tanpa suami kerja, hanya pake uang beasiswa ADS aja..untuk belanja, sewa rumah dan keperluan2 lainnya. Tapi yaaa…tergantung gaya hidup yaa…:)
      kalo kami menyiasatinya dengan masak sendiri..kalo beli makan di luar, harganya memang mahal..
      Intinya, jika Anda single, dapat beasiswa ADS..maka insya Allah cukup malah berlebih, bisa dipake jalan2 keliling australia kalo pandai mengatur sisa uangnya 🙂

  26. Aulia Rahmawati Maret 19, 2012 pada 11:42 pm #

    assalamu’alaikum..wah keren sekali infonya..tadi sudah dijelaskan mengenai master coursework dan master research kalau master (coursework + research) itu bagaimana mb. kalau master coursework itu berarti kita tidak perlu membuat thesis begitukah dan cuma kuliah biasa gitu ya mba. karena memang masih abu-abu masalah beasiswa luarnegeri. kemudian bagaimana kalau nilai Toeflenya belum mencapai angka yang sudah ditargetkan? apakah masih memiliki kemungkinan untuk diproses…terimakasih

    • scholarshiphunter Maret 23, 2012 pada 6:03 am #

      Hi Aulia..master coursework + research itu disebut master with honours di beberapa universitas, ada juga yang menyebutkannya master with minor thesis.

      TOEFL skornya harus memenuhi syarat yang diminta, kalo masih kurang ya harus ditingkatkan. Tapi kalo kurang2 dikit, 2 or 3 skor saja..cobalah untuk mendaftar…siapa tahu ada pertimbangan khusus. pokoknya dicoba aja..
      dulu saya ngalami gitu, syarat 525 untuk TOEFL tapi skor saya cuma 523 tapi saya dipanggil dan diwawancarai..
      semangat yaa…:)

  27. zakiyyah Al-Jampangi Maret 23, 2012 pada 4:05 pm #

    aslmkm wr.wb teh …bisa mohon dijelaskan gambaran JST (joint selection test) itu seperti apa? makasih sebelumnya ya teh…^_^

    • scholarshiphunter Maret 24, 2012 pada 5:47 pm #

      Halo Zakiyyah,
      JST itu merupakan tes wawancara… pewawancaranya 2 orang, satu dari Indonesia dan satunya dari salah satu uni di Australia.
      di sana, kita ditanya berbagai pertanyaan terkait form aplikasi yang kita kirimkan…
      kalo bahasa inggrisnya belum ok, nggak masalah.. sebab pewawancara ada yang ngerti bahasa indonesia.. tapi sebaiknya dijawab dg bhs inggris.. sebisa mungkin..:)

  28. rani April 5, 2012 pada 7:09 am #

    Salam kenal mbak, pertama-tama terimakasih mbak telah membuat web ini. Saya dari kemarin kebingungan mengenai perbedaan master by coursework dan master by research. Mungkin pertanyaan saya kurang terkait, tapi saya ingin menanyakan mengenai kondisi cuaca mbak selama mbak di Brisbane, dan apabila mengikuti ADS apakah kita mendapatkan asuransi kesehatan juga mba? terimakasih sebelumnya.

    • scholarshiphunter April 5, 2012 pada 4:08 pm #

      Salam kenal kembali Rani..
      cuaca di kota Brisbane cukup bersahabat.. tidak ada perubahan cuaca yang ekstrem seperti di kota lain di Australia…menurut saya sih, enaklah..musim dingin emmang dingin tetapi kayaknya ga sedingin di kota lain di australi, sebaliknya musimpanas pun demikian.

      tentang asuransi kesehatan, memang wajib bagi semua mahasiswa internasional di australia. jadi kalo kita dapat ADS, biaya asuransi sudah dibayar oleh pihak ADS — itu termasuk beasiswa yang kita terima..seperti juga biaya tiket PP, dan lain2nya.

  29. Mark April 9, 2012 pada 5:45 am #

    Beruntung sekali saya masuk web ini karena saya memang sedang bingung membedakan tentang master research dan master course work. Maaf, kalau saya banyak bertanya, mbak – dan sebelumnya saya ucapkan terima-kasih.

    Saya mau tanya:
    1. Apakah yang mbak maksud dengan master course work with honours itu sama dengan masters (course work + research) yang ada di aplikasi ADS?

    2. Fokus scholarship tidak menyebutkan jurusan IT, tapi saya dengar ada yang ambil Phd di bidang IT. Kira-kira bagaimana kiatnya supaya pilihan kita di IT (master) bisa disetujui?

    3. Kira-kira kampus mana yang paling maju jurusan IT-nya?

    Demikian pertanyaan dari saya. Terima-kasih atas ilmunya.

  30. Mark April 9, 2012 pada 6:01 am #

    Maaf, mbak. Untuk yang no 1 sudah jelas di atas (tadi terlewat). Pertanyaannya diubah. Cocokkah course work + research untuk para profesional (buruh, red.)? Sejauh mana research (thesis) meningkatkan pemahaman kita terhadap ilmu yang kita pelajari serta kontribusinya saat mencari kerja atau membuat usaha sendiri? Terima-kasih. (Maaf, pertanyaannya agak bikin pusing.)

    • scholarshiphunter April 13, 2012 pada 3:13 am #

      Mark,
      1. master by coursework + research, cocok saja untuk profesional/pekerja karena tetapi bobot terbanyak di course work. sementara researchnya bisa berguna jika kelak inign melanjutkan S3..untuk S3 dibutuhkan pengalaman riset..
      2. dilihat dari kaitan antara IT dengan target beasiswa tersebut. teman saya beberapa tahun lalu ambil IT juga untuk master-nya dengan beasiswa ADS. Justru di sana tantangannya, anda harus bisa menjelaskan kaitan IT dengan pembangunan Indonesia sehingga anda mendaftar beasiswa tersebut.
      3.kampus di mana? australia? ato negara lain? saya kurang tahu karena saya tidak memdalami bidang IT…maaf yaa.. hehehe
      4. mengenai manfaat riset terhadap bidang kerja, yaa..tergantung.. bidang pekerjaannya apa.. tapi yang pasti, saat melakukan riset kita pasti akan melakukan sesuatu yang ada hubungannya dengan bidang pekerjaan kita, supaya hasilnya bermanfaat..

      untuk pertanyaan mengenai buku bisa diperoleh dimana, coba Anda ke gramedia terdekat atau jika ada togamas.. atau jika tidak, di toko2 buku biasa… insya Allah sudah ada.
      jika tidak ada juga, silakan hubungi saya di satriani251@yahoo.com dengan subject “beli buku”… Ok ya..:)

      OK, good luck yaa..

      • Mark April 30, 2012 pada 8:30 am #

        Bukunya sudah dapat dari bukabuku.com dan telah selesai dibaca. Terima-kasih atas jawabannya. Yang tinggal sekarang yaitu berjuang terus. Semangat!! (talking to myself)

  31. imam April 15, 2012 pada 7:02 am #

    Halo mbak aan,

    mengenai coursework, apakah nanti kita akan mendapatkan gelar yang sama dengan research, misalkan saya juga mendapat gelar M.Sc jika saya ingin mengambil coursework science?

    Kemudian, negara mana saja sih mnak yang menyelenggarakan coursework? yang saya tahu cuma amerika dan australia saja.

    terima kasih atas waktunya, mbak.

    • scholarshiphunter April 16, 2012 pada 2:28 pm #

      Bedanya gelar yang pake riset, biasanya ada ‘hons’..
      sebagai contoh, gelar untuk master of arts yang course work adalah MA
      sementara untuk yang pake minor thesis(honours) adalah MA(Hons)

      setahu saya, semua negara punya program coursework, sebab itu perkulihan biasa.. tapi mungkin namanya beda.. coursework itu istilah..:)

  32. rianda abdi April 15, 2012 pada 7:11 am #

    salam kenal Mba, saya sudah beli buku mba dan menemukan blog ini, sungguh menarik sekali untuk melanjutkan kuliah S@ di luar negri..
    saya tertarik dengan Master by research tp saya kesulitan mendapatkan informasi master di malaysia, kalau ada informasi dengan beasiswa di Malaysia tolong di informasikan ya mba.. 🙂
    makasih sebelumnya

    • scholarshiphunter April 16, 2012 pada 2:30 pm #

      Halo Rianda, terima untuk membeli buku saya dan berkunjung ke sini..
      mungkin anda bisa coba dengan mengunjungi website dari universitas yang anda minati di Malaysia..kan bisa dicari dari sana.. setelah ketemu universitasnya, anda lihat program yang ditawarkan..
      jika sudah nemu, anda bisa kontak dengan pihak universitas atau fakultas mengenai nformasi beasiswa..bisa ditanyakan apakah pihak universitas memberikan beasiswa, atau bisa ditanyakan, apakah mereka tahu lembaga mana di malaysia yang memberikan beasiswa..

      saran saya, anda harus lebih banyak menggali informasi..:)
      selamat berjuang yaa..
      good luck

  33. asep Mei 4, 2012 pada 7:03 am #

    perkenalkan, nama saya asep. saya sedang mengisi formulir aplikasi ADS untuk keberangkatan 2013. yang ingin saya tanyakan, kalo ngambil coursework + minor thesis, bobot thesisnya berapa persen tuh? terus apa bedanya minor thesis dg thesis yg dikerjakan dalam program master by research? terimakasih…

    • scholarshiphunter Mei 5, 2012 pada 3:10 am #

      Asep terima kasih kunjungannya..
      bobot thesis di master by course work plus minor thesis biasanya hanya sekitar 25 persen atau tak sampai 50 persen.
      kalo thesis di minor thesis, ya itu..cuma 25 persen jadi prose pengerjaannya hanya satu semester. sementara untuk master by research, kegiatan riset dan penulisannya selama masa studi.
      mudah2an jelas ya..
      good luck Asep 🙂

      • asep Mei 6, 2012 pada 7:11 am #

        oh gitu ya. terimakasih informasinya. mohon doanya mudah-mudahan saya berhasil 🙂

  34. planktone Mei 6, 2012 pada 5:03 pm #

    Terima kasih, saya masih diberi kesempatan untuk membaca blog ini. Blog ini sangat inspiratif sekali. Sangat membantu para pembacanya. Dengan membaca penjelasan dari komentar-komentar yang ada, saya merasa terpacu untuk segera mencari program S2 yang cocok di Australia. Semoga blog ini selalu berdampak positif bagi pembacanya. Tetap semangat. Terima kasih

    • scholarshiphunter Mei 9, 2012 pada 4:29 am #

      sama-sama…terima kasih 🙂

  35. Angga Mei 8, 2012 pada 3:28 am #

    Hi Mas, thanks buat blognya yang informatif dan helpful. Saya mau tanya: biasanya untuk mencari kerja di Kementerian, kira-kira lebih besar peluangnya kita diterima di Kementerian tersebut dengan background M.Phil (Master by research) atau MA (Master by Coursework), mengingat saya dengar bahwa M.Phil itu jauh lebih prestisius. Thank you mas 😀

    • scholarshiphunter Mei 9, 2012 pada 4:31 am #

      Halo angga…saya cewek lho hehehehe
      soal pekerjaan, saya kira bukan tergantung gelar kita tetapi kemampuan kita dan kebutuhan institusi…jika anda melamar ke bagian penelitian, tentu akan lebih pas jika punya background research.. tetapi kalo bagian ayng anda minati adalah yang praktis, maka coursework menjadi lebih pas..
      soal lebih prestisiusnya MPhil, saya malah baru denger tuh hehehe

  36. jauhar Mei 20, 2012 pada 8:49 am #

    siip!!!

  37. marisa Mei 21, 2012 pada 10:47 am #

    Salam kenal mba,,,
    Mnurut mba Kalo utk guru bagusnya ambil coursework atau research?krn saya guru matematika di SMA dan saya sudah PNS,
    mksih 🙂

    • scholarshiphunter Mei 21, 2012 pada 3:21 pm #

      Salam kenal kembali Marisa,
      sebenarnya tergantung kebutuhan..tetapi mungkin akan lebih baik jika ambil yang coursework plus minor thesis..jadi pengalaman belajar di kelas dapat, pengalaman riset juga dapat…:)
      tapi kalo nggak ada yang punya program seperti itu dijurusan matematika, atau di jurusan education…mungkin lebih pas jika ambil coursework saja…
      good luck 🙂

  38. marisa Mei 22, 2012 pada 2:27 am #

    Nanya lgi nih bak,,,susah g buat riset?
    oya mba,beasiswa ads untuk awal a pakai biaya sendiri ya???kalo memang bner kira2 berapa bulan pertama kita tanggung sendiri.
    sya mo cb ambil di curtin university of technology Bentley, bagaimn khidupan d skitar daerah itu???

    • scholarshiphunter Mei 23, 2012 pada 5:00 am #

      soal susah gampangnya tergantung kita..yang pasti, selama kuliah di sana kita sudah “latihan” sehingga insya allah ga akan kaget saat harus melakukan riset…sebab di semester2 sebellumnya, saat mengerjakan tugas, juga sudah harus riset kecil2an..
      ADS menanggung semua biaya hidup dan kuliah bahkan asuransi dan tiket pesawat, jadi ga perlu biaya sendiri..paling perlu bawa uang skeitar 350-500 dolar australia saat berangkat untuk hari pertama ato kedua saja…setelah itu, kita akan langsung dapat uang dari pihak ADS.
      untuk universitas, maaf saya ga bisa jawab…belum pernah ke sana..:)

  39. Erick Mei 24, 2012 pada 1:56 pm #

    Infonya menarik sekali.. Thanx ya..
    Btw, saya mau nanya aja ni, di Australia mba pake Hand Phone ga? Apakah sistem pulsa dllnya sama seperti di Indonesia? He2..

    Thx

  40. Erick Mei 24, 2012 pada 2:00 pm #

    O iya sorry, kelewatan… Sekalian nanya nih.. Saya lulusan S1 Psikologi… Kalau misalnya saya apply untuk S2 field studynya economic bisa ga ya mba? ataukah harus sesuai dengan jurusan sebelumnya?? Thanx ya

    • scholarshiphunter Mei 25, 2012 pada 2:53 am #

      Erick untuk pertanyaannya saya jawab sekaligus ya
      1. saya pakai handphone di Australia, dan pulsanya tidak sama persis dengan di Indonesia tetapi mirip…ada yang berlangganan, ada yang prabayar..hanya jumlahnya saja yang berbeda. di sana, minimal 10 dolar isi pulsa, dan biasanya ngisi 30 dolar untuk sebulan. yang menarik, di sana kita bisa ganti2 operator ponsel tanpa ganti nomer.. jadi memudahkan kita 🙂
      2. untuk pemilihan jurusan, kalau pekerjaan kita berkaitan dengan jurusan yang akan kita ambil, biasanya boleh… asalkan bisa menjelaskan di alasan (form aplikasi beasiswa) mengenai mengapa mengambil jurusan tersebut.

      good luck 🙂

  41. dechabee Juni 27, 2012 pada 9:43 am #

    Halo Scholarshiphunter! 😀
    Terima kasih sekali untuk infonya mengenai perbedaan master coursework dan research, kebetulan saya sedang bingung dengan istilah ini. Hehe
    Kalau tidak keberatan saya ingin bertanya lebih lanjut mengenai hal ini. Jika kita mengambil master coursework apakah kita juga perlu membuat research proposal 50%?
    Mohon bantuannya. Terima kasih! 🙂

    • scholarshiphunter Juni 30, 2012 pada 11:54 am #

      Halo juga dechabee…:D
      jika kita mengambil master coursework, kita tidak perlu membuat research proposal sebab kita memang tidak akan melakukan research..

      Jika yang anda maksudkan adalah aplikasi untuk ADS, maka permintaan membuat research proposal adalah untuk mereka yang mengambil jurusan atau jenjang dengan porsi research mencapai 50% atau lebih. Tahunya dari mana? yaa..tanyakan ke universitas yang mempunyai jurusan tersebut…:)

      ok, good luck ya…

  42. frederika Juli 4, 2012 pada 4:02 am #

    sangat informatif. terima kasih sebelumnya. pertanyaan saya ;
    1. bagaimana sistem ujian di Australia untuk course work dan course work (with honour)? Apakah seperti di Indonesia ada ujian semester dan ujian pendadarannya?
    2. sejauh yang mbak alami selama studi, apa tantangan tersendiri bagi mahasiswa Indonesia yg belajar di Austalia? khususnya dlm hal perbedaan sistem belajarnya.

    Thanks mbak

    • scholarshiphunter Juli 4, 2012 pada 4:38 am #

      Frederika, saya jawab per poin juga ya 🙂
      1. untuk course work, tidak ada ujian sidang sebab memang tidak ada yang perlu disidangkan. biasanya di semester terakhir, mahasiswa diminta menulis semacam karya tulis sepanjang 6 ribu kata… itu disubmit dan akan keluar nilainya. setelah itu, ya sudah..dianggap sudah menempuh pendidikan master dan berhak atas gelar master. sementara untuk minor thesis (honours), tergantung jurusan masing-masing.. ada yang pake ujian presentasi didepan penguji, tetapi ada juga yang hanya submit thesis, kemudian thesis tersebut akan dinilai oleh penguji dari dalam universitas itu sendiri dan dari universitas lain. hasilnya ketahuan setelah 1-2 bulan kemudian…
      2. yang saya alami, kesulitan paling utama adalah bahasa. sebab saya mengambil mata kuliah yang tugas akhirnya berupa essay.. (saya tidak memilih mata kuliah yang ada exam nya..hehehe). jadi perlu editor untuk menyelesaikan tugas paper supaya nilainya bagus…
      kalo sistem pendidikannya sendiri, sudah online.. jadi kita musti mandiri dan selalu aware dengan semua informasi, mencari sendiri.. jangan hanya menunggu atau minta teman, sebab kalo bergantung pada orang lain, bisa-bisa kita ketinggalan.

      OK, good luck ya 🙂

  43. Anggit Sunarwidhi (@anggitlistya) Juli 17, 2012 pada 2:16 pm #

    Wah menarik bgt mbak postingannya. Saya sebelumnya sempat bingung perbedaan antara kedua program master tersebut.
    Yg ingin saya tanyakan adalah persyaratan surat rekomendasi, apakah kalo menggapply buat master by coursework atau master by coursework with honors harus menyertakan surat rekomendasi dari dosen di universitas sebelumnya? Dan apakah perlu letter of acceptance dari salah satu prof di universitas tujuan di Australia?

    • scholarshiphunter Juli 17, 2012 pada 10:59 pm #

      Halo anggit,
      untuk mendaftar program master di salah satu universitas di australia, syaratnya beda2 tergantung universitasnya.. jadi saran saya, cek ke website universitas yang anggit minati untuk syarat2nya. mungkin ada universitas yang minta rekomendasi dari dosen kita sebelumnya tapi mungkin juga ada yang tidak memerlukannya.

      mengenai LoA, yang mengeluarkan adalah universitas…bukan profesor atau calon supervisor kita. kalo dari profesor/calon supervisor biasanya hanya surat( biasanya via email) yang menyatakan dia bersedia jadi supervisor kita. jadi kita yang harus kirim email duluan ke dia, tanya apa dia mau ato enggak jadi supervisor kita dengan topik A, misalnya…
      biasanya saat kita kirim email tsb, kita sudah menyertakan research plan kita… jadi dia bisa memeriksa, apakah dia orang yang cocok dengan rencana studi kita atau tidak…

      semoga bermanfaat ya 🙂

  44. risma Juli 23, 2012 pada 3:23 am #

    Halo mba.
    Saya mau nanya tentang yg minimal kerja 2 tahun. Kalo dr pengalaman teman anda kan jadi assisten lab. Nah sewaktu mendaftar beasiswanya pake surat keterangan gk ya? Terima kasih

  45. Ica Juli 23, 2012 pada 1:55 pm #

    hallo mbak, bermanfaat sekali artikelnya. Saya tertarik untuk berburu ADS. Saya S1 Akuntansi. Saya bingung mau ambil program Master by research atau Master by coursework. Saya pikir master by coursework with minor thesis (atau with honours) bisa sbg jalan keluarnya. Masalahnya beberapa website universitas di aussie yang saya lihat belum ketemu program yang sesuai. Menurut daerah mana di Australia yang paling bagus menempuh pendidikan ? Mbak untuk ADS, harus mendaftar ke universitasnya dulu kn? mohon info lebih jelas kalau berkenan. Terima kasih sebelumnya. 🙂

    Salam Ica dari Jayapura

    • scholarshiphunter Juli 25, 2012 pada 1:32 pm #

      Halo juga Ica..makasi dah nengokin blog ini 🙂
      untuk daftar ADS, Anda ga perlu terdaftar di universitas dulu, tetapi anda perlu tahu universitas yang anda inginkan sebab dalam form aplikasi ada pertanyaan ttg hal tersebut.
      untuk universitas, di australia… saran saya pilihlah yang punya juurusan (mata kuliah) yang sesuai dengan kebutuhan Anda sebab kualitasnya hampir sama bagusnya… jadi yang terpenting silabusnya itu..kalo daerah kan bisa menyesuaikan, semua sama menyenangkan kok.. karena relatif kota2 di australia hampir sama ramainya, kebersihannya, dsb…

      kalo Ica tidak menemukan yang ica cari dari website, Ica bisa kirim email ke pihak universitas.. di situs mereka kan ada alamatnya.. atau ada opsi “ask us” nah kirim email ke mereka, sampaikan maksud kita dan pertanyaan kita… biasanya mereka cepat mereply kok..

      OK, good luck ya.. dan tetap semangat 🙂

      • Ica Juli 28, 2012 pada 3:45 pm #

        makasih banyak ya Mbak Aan… diantara bbrapa blog scholarship yg Ica tanya’in jawaban Mbak Aan yg plng panjang n jelas. :matabelo
        Maaf ya mbak, kalo nanya lg. Ica prnh baca ADS tidak mensyaratkan LoA tp di Scholarship Requirementsnya ada Prior to travelling to Australia, scholarship recipients must:receive a letter of acceptance from an Australian university; Ica jd bingung mbak…
        Mbak Aan dulu di bribane ya? Ica udah lihat websitenya UQ tertarik untuk ambil progaram Master of Economics (MEcon). Oh ya Mbak kalau ADS terima dari lulusan dari universitas swasta jg atau universitas negeri aja?.

        Mbak Aan selamat menunaikan Ibadah Puasa. Ica nggak bisa balas jasanya Mbak, tp Ica berdo’a mudah2an Mbak Aan sehat slalu dan + sukses disegala bidang. Amin…
        Oh ya, siapa tau kalo Mbak Aan jalan2 k Jayapura kalo berkenan kasih kbr k Ica biar Ica temanin jalan2nya. 🙂

      • scholarshiphunter Juli 29, 2012 pada 2:35 am #

        Makasi kembali Ica… senang kalo info yang disampaikan bermanfaat 🙂
        mengenai penjelasan di form aplikasi mengenai “prior to travelling to Australia….” memang benar, tetapi bukan saat mendaftar beasiswa ADS. Tapi setelah terpilih menjadi salah satu penerima beassiwa, maka kita harus mendaftar ke universitas. nah, itu akan dilakukan oleh pihak ADS…dengan referensi dari kita. artinya kita tinggal bilang, saya mau daftar ke uni A atau uni B, dan menyediakan syarat yang diminta..nanti diserahkan kepihak ADS dan mereka yang akan memproses selanjutnya.
        Ica terima kasih utnuk doanya.. amin ya robbal alamin.
        selamat berpuasa juga untuk Ica..

        Insya allah kalo saya ada kesempatan ke Jayapura, saya akan kontak Ica 🙂

  46. anto Juli 27, 2012 pada 2:50 pm #

    Alhamdulillah,terima kasih atas informasi yg sangat penting ini…LUAR BIASA!!,tp saya masih belum mengerti garis besar cara mendaftar ADS nya mbak. Jadi tolong bantuannya…..
    1.Apa langkah pertama untuk mendaftar diADS,mencari universitas dulu atau hanya mengisi form saja?
    2.Saya dari fisika,apakah saya masih dapat mendaftar jika dibrosur ADS untuk 2013 tidak ada untuk jurusan saya tersebut?

    Mungkin pertanyaan no 1 dan 2 berkaitan mbak,tks atas bantuan dan tulisan nya….

    • scholarshiphunter Juli 27, 2012 pada 3:27 pm #

      Halo Anto, alhamdulillah kalo infonya bermanfaat 🙂
      untuk pertanyaannya, sayajawab per poin juga ya

      1. Untuk mendaftar ADS kita hanya perlu mengisi form aplikasi sebab mendaftar ke universitas akan dilakukan oleh pihak ADS jika kita terpilih menerima beasiswa. TAPI…. dalam form aplikasi ada pertanyaan mengenai pilihan universitas, sehingga kita harus searching universitas yang sesuai dengan jurusan kita, artinya kita perlu berkorespondensi dengan pihak universitas…

      2. Betul, tidak semua jurusan disediakan oleh ADS dalam priority development area..tetapi bukan berarti yang tidak ada di dalam daftar tidak bisa apply.. yang diperlukan adalah kemampuan kita untuk menjelaskan di form aplikasi bahwa jurusan yang akan kita ambil itu memang akan bermanfaat untuk indonesia.

      OK good luck ya 🙂

  47. ida rita sumanti Juli 28, 2012 pada 4:25 am #

    Hallo mbak, saya pengunjung baru di blog ini. sungguh inspiratif.
    saya telah membaca seluruh pertanyaan yg ada dan jawabannya. hampir semua pertanyaan yang akan saya tanyakan sdh terjawab. trimakasih banyak infonya. pertanyaan saya adalah, di dalam formnya diminta nomor passport, saya ya kan belum punya. apa kita hrs punya dulu baru boleh daftar?

  48. ida rita sumanti Juli 28, 2012 pada 5:40 am #

    o iya, kalau ada pertanyaan mengapa anda ingin belajar di australia, sebaiknya jawab apa ya ?

    • scholarshiphunter Juli 28, 2012 pada 10:31 am #

      Ida, untuk passport, nggak wajib kok.. jadi nggak usah diisi..nggak apa2.
      sementara untuk pertanyaan mengapa sekolah di australia, saran saya jawabannya adalah karena jurusan yang anda minati ada di australia dan karena australia adalah salah satu tempat terbaik di dunia untuk sekolah…:)

      good luck yaa 🙂

      • ida rita sumanti Juli 29, 2012 pada 6:04 am #

        kalo boleh tau berapa kali mbak coba apply k ads sampe diterima? sulit gak ya buat saya? trus katanya kesananya bareng suami ya, slama disana ngapain aja? maksud saya kgiatannya. apa studi bareng disana?

      • scholarshiphunter Juli 29, 2012 pada 10:40 am #

        saya tiga kali daftar, baru tahun ke tiga di terima 🙂
        iya, suami saya nemenin saya di sana… dia kerja, sebab kalo sekolah ga mungkin hehehe..
        untuk bisa kerja juga musti nyari2 dulu, ga langsung dapat..umumnya perlu waktu 2-3 bulan sebelumd apat kerjaan..kalo beruntung bisa lebih cepat

        bisa enggaknya, musti dicoba dulu ya nggak 🙂
        ayo..semangat..semangat 🙂

  49. ida rita sumanti Juli 29, 2012 pada 6:50 am #

    hallo mbak, aq banyak tanya, gak apa2 ya??…soalx aq gak banyak tau soal ini. dalam pengumpulan berkas yang diminta itu ada pernyataan yang meminta dokumen dalam bahasa inggris seperti ijazah, transkrip dan akta lahir. gimana caranya ya? kemana saya harus memintanya. akte lahir kita kan dalam bahasa indonesia.

    • scholarshiphunter Juli 29, 2012 pada 10:42 am #

      untuk dokumen yang diterjemahkan, bisa ke IDP… atau bisa juga cari penerjemah tersumpah… ada biayanya tentu saja. mungkin sekitar Rp 50 ribu atau Rp 75 ribu per lembar. dulu sih, saya menerjemahkan akte kelahiran, biayanya 50 ribu.. tapi mungkin skrg udah naik…

      • ida rita sumanti Juli 30, 2012 pada 2:26 am #

        apa itu idp? dimana saya bisa menemuinya? apa lewat internet? apa institusinya ada di setiap kabupaten?

      • scholarshiphunter Juli 31, 2012 pada 8:15 am #

        IDP saya lupa singkatannya tapi itu lembaga yang menjadi representative universitas di australia.. untuk info universitas, mereka berikan secara gratis… Anda di mana posisi? jika di kota2 besar di pulau jawa, biasanya ada IDP… di-gooling saja untuk IDP terdekat.
        setahu saya nggak bisa lewat internet…
        kalo anda kesulitan menemukan IDP terdekat, coba anda googling dengan kata kunci “penerjemah tersumpah”… kemungkinan akan muncul informasi tsb.

      • ida rita sumanti Juli 30, 2012 pada 5:07 am #

        kalo melihat dari riwayat daftarnya sampe tiga kali, kira-kira apa yang menjadi kekurangan pada saat daftar yang pertama kali dan yang kedua sehingga tidak diterima? mbak pernah gagal di tahap apa dulunya? trus, ada gak yang baru coba satu kali trus diterima? is it all about luckiness? apakah dari yang tiga kali mencoba itu, mbak pilih coursework kemudian research dan terakhir gabungannya, sehingga bisa diterima? kira-kira yang banyak diambil itu yg coursework atau research ya? Atas semua jawabannya, saya sampaikan banyak terima kasih. smoga ilmu yg didapatnya barokah dan rejekinya dilancarkan Allah.

      • scholarshiphunter Juli 31, 2012 pada 8:22 am #

        wahhh pertanyaannya banyak banget 😀
        saya ulang biar ga kelewat ya :
        1. kalo melihat dari riwayat daftarnya sampe tiga kali, kira-kira apa yang menjadi kekurangan pada saat daftar yang pertama kali dan yang kedua sehingga tidak diterima?
        jwb : saya tidak tahu persis penyebabnya apa, sebab saya bukan panitia 🙂 hehehe… tapi saya menduga, kurang sesuainya jurusan dengan bidang pekerjaan yang menjadi penyebab kegagalan kedua saya. sementara kegagalan pertama saya kira karena saya tidak siap saat diwawancara.
        2. mbak pernah gagal di tahap apa dulunya?
        jwb: seperti saya katakan di atas, pertama daftar saya dipanggil untuk wawancara tetappi saya gagal di wawancara.
        3. trus, ada gak yang baru coba satu kali trus diterima?
        jwb : ada, lumayan banyak yang begitu.. tapi ada juga yang daftar 5 kali baru keterima.
        4. is it all about luckiness?
        jwb: saya kkurang tahu..tetapi saya lebih percaya bahwa semua sudah ditentukan oleh Allah swt, jadi kita berikhtiar saja..sembari dibarengi doa.. kalo tahun ini gagal, Tuhan lebih tahu yang terbaik utnuk kita…:)
        5. apakah dari yang tiga kali mencoba itu, mbak pilih coursework kemudian research dan terakhir gabungannya, sehingga bisa diterima?
        jwb: tidak. saya memilih coursework di dua pendaftaran pertama.. bahkan di pendafatarn ketiga. saya mengubah menjadi courseweork with honours justru setelah menjadi penerima beasiswa ADS, alias sudah dinyatakan diterima oleh ADS. saat proses EAP oleh ADS, saya baru memilih coursework with honours.
        6. kira-kira yang banyak diambil itu yg coursework atau research ya?
        jwb: sepemahaman saya, yang diambil bukan dari pilihan coursework ato research tetapi lebih kepada kesesuaian antara kebutuhan indonesia, dengan program ayng ADS sediakan..
        Atas semua jawabannya, saya sampaikan banyak terima kasih. smoga ilmu yg didapatnya barokah dan rejekinya dilancarkan Allah.
        jwb : amin.. terima kasih.. semoga bermanfaat 🙂

  50. Kaindra Juli 30, 2012 pada 7:09 am #

    Waah, bener-bener bermanfaat nih blognya. Two thumbs up! Ikutan ya!
    Kalo program studi S2 yang akan diambil gak sesuai dengan bidang keilmuan S1 kira-kira gimana peluangnya, mba? Misalnya S1 Tek Industri tapi ngambil S2 di Fakultas Desain jurusan Textile and Fashion. Kebetulan bidang pekerjaan saya di lingkungan pendidikan dengan kompetensi inti bidang tekstil.

    Trus, kalau gagal saat pemusatan bahasa karena skor IELTS ga nyampe 6.5, bagaimana? kita diberi kesempatan sampe berapa lama?

    seandinya datang bawa keluarga tp pasangan kita ga dapet kerjaan selama di ausy, kira2 monthly allowance dari ADS cukup ga ya?

    Thanks buat sharing dan infonya. Semoga blognya makin ramai dan sukses selalu…

    Met shiam romadhon…

    • scholarshiphunter Juli 31, 2012 pada 8:27 am #

      Halo Kaindra,
      yang dilihat adalah kesesuaian antara bidang kerja dengan jurusan yang akan kita ambil. saya juga dulu S1 perikanan, tapi karena kerja saya wartawan maka S2 saya ambil master of arts in journalism & communication. so, ga masalah.. sepanjang kita bisa menjelaskan kenapa kita memilih jurusan tsb.

      kalo kita sudah dinyatakan diterima oleh ADS, tapi setelah EAP kita IELTS nya ternyata kurang dari 6.5 ada beberapa opsi :
      1. diminta melakukan tes sendiri (dgn biaya sendiri), beberapa waktu kemudian…
      2. jika hasil tes nya juga tidak mencapai 6.5 tapi hanya 6.0 maka akan dicarikan universitas lain yang menerima mahasiswa dg ielts 6.0
      3. ditunda hingga 1 semester.. (kalo tidak salah)
      tapi biasanya opsi 1 dan 2 yang dilakukan, untuk opsi 3 saya belum pernah tahu kasusnya tapi yang opsi 1 dan 2, beberapa kali saya tahu terjadi…

      kalo cuma berdua ama pasangan, pengalaman saya sih, biaya hidupnya cukup2 aja untuk berdua.. saya dulu juga gitu, berdua ma suami. dan alhamdulillah, biaya hidup cukup untuk hidup berdua dengan cara masak sendiri, dan tidak foya2 tentu saja 😀
      yang perlu diperhatikan adalah, kasian pasangan kita kalo dia sampe ga kerja dan ga ada kesibukan lain.. misalnya mengurus anak, jadi alangkah baiknya pasangan kita bisa bekerja.. hanya memang pelru waktu.. kadang harus menungggu hingga 3 bulan baru dapat kerja.. tapi yng penting cari kerjaan.. bukan cuma soal uangnya tapi juga agar pasangan kita ga bosen 😀

      sama-sama.. selamat shaum Ramadhan juga..:)

  51. evi Agustus 1, 2012 pada 2:19 am #

    assalamu’alaikum…

    Alhamdulillah informasinya sangat bermanfaat mba…
    Sebenernya saya sangat ingin ikut ADS mba, tapi hati kecil saya gakyakin apa saya bisa…
    Menurut mba, apakah saya kurang tepat jika alasan utama yang memotivasi saya untuk belajar di LN sebenernya bukan ilmu yang saya dapat, tapi saya ingin punya pengalaman hidup di LN terutama di Aussie? Krn alasan itu saya jadi gakyakin saya bisa hidup di Aussie mba krn saya samasekali belum tahu Aussie itu bagaimana dan saya sama sekali gakpunya keluarga yang bisa dengan ikhlas membantu saya disana jika saya ada masalah… niatku jadi naik turun mba… Jadi curhat nie mba…

    Oiya mba mau tanya lagi tentang berapa lama persiapan mba untuk mengurus pendaftran ADS saat pertama kali daftar (dari mulai melengkapi berkas, isi form, hingga mengumpulkan berkas2)?
    Krn permasalahannya mba, untuk ADS 2013 ini terakhir dikumpulkan tgl 17agustus saya pingin coba tapi belum siap sama sekali…

    Terimakasih banyak ya mba.. semoga mba dan keluarga selalu sehat amin..

    Wassalamu’alaikum…

    • scholarshiphunter Agustus 1, 2012 pada 6:30 am #

      Halo Evi…terima kasih kunjungannya ke sini..
      saya juga ketika berangkat ke australia, nggak kenal siapa2 lho..di sana, barulah kenalan dengan orang2 Indonesia dan juga orang lain. Kan ada Allah yang selalu bisa jadi tempat mengadu..:)
      motivasi bisa apa saja, tetapi kalo kita mengirimkan lamaran untuk beasiswa, ya harus bisa menjawab pertanyaan di form aplikasinya dan masuk akal… saya juga dulu sekolah ke australia, nggak cuma ingin menambah ilmu sekolahan, tapi juga ilmu kehidupan.. dan itu yang lebih penting sebab pengalaman hiduplah yang ternyata lebih bermanfaat dalam kehidupan kita…:)
      untuk proses pendaftaran dan persiapan berkas, saya lakuykan berbulan-bulan..hehehe, soalnya saya nyicil… kalo memang anda sudah siap dengan semua dokumen, ya beberapa hari juga sudah cukup 🙂
      kalo tahun ini tidak keburu, insya allah bisa daftar tahun depan ya… kan pembukaannya mulai juni, jadi anda bisa siap2.. dan pantau terus situs ads, kapan dia buka… ya kan?
      ayo..semangat..semangat..:D

  52. nisa Agustus 2, 2012 pada 7:11 am #

    salam kenal mbak, saya nisa, mau tanya, apa ada teman yang kuliah di griffith dan ambil master international business (honors)? saya ingin ambil jurusan yang berkaitan dengan manajemen, apa international business jg termasuk?
    terimakasih mbak

    • scholarshiphunter Agustus 2, 2012 pada 7:50 am #

      salam kenal kembali Nisa,
      saya tidak kenal dengan mahasiswa international business.. tapi bisa dicek di website Griffith untuk jurusannya.
      nanti kalo ada yang tidak jelas, bisa ditanyakan ke pihak universitas melalui emailnya..
      semoga membantu ya 🙂

  53. indah Desember 3, 2012 pada 11:52 am #

    mba, dari yang saya baca kebanyakan yg memperoleh beasiswa adl dosen. apa karyawan jg memiliki peluang yang sama besar?

    • scholarshiphunter Desember 5, 2012 pada 2:43 am #

      iya memang kebanyakan dosen, tetapi peluang buat bukan dosen juga terbuka. saya juga pas dapat beasiswa S2 berstatus sebagai karyawan swasta, bukan dosen..
      sooo… tetap semangat ya 🙂

  54. asep Desember 9, 2012 pada 3:40 pm #

    mba mohon bantuannya..
    jika ada pertanyaan dari team JST yg isinya: “bagaimana tentang kemampuan kepemimpinanmu dan apa yg kamu lakukan utk menghadapi perubahan di masa mendatang”. bagaimana cara menjawabnya, karena saya kan hanya seorang staf (bukan pemimpin) sehingga minim pengalaman menjadi pemimpin? apa saya harus pura2 sering menjadi pemimpin pada suatu team/organisasi di kantor? terima kasih banyak atas bantuannya..

    • scholarshiphunter Desember 18, 2012 pada 11:55 pm #

      Selamat ya Asep untuk dipanggil wawncara JST…
      tinggal selangkah lagi Anda akan berangkat ke Australia 😀
      mengenai pertanyaan yang Anda ajukan, jawabannya bisa dikaitkan dengan isian aplikasi Anda. kan ada pertanyaan2 mengenai rencana setelah kembali ke tanah air.. nah dari sana bisa berangkatnya. Meskipun anda staf, tetap ada tugas kepemimpinan di sana kan.. misalnya mengerjakan yang diminta atasan.. berkoordinasi dengan rekan lain atau saat berhubungan dengan pihak lain di luar kantor. bisa juga disebutkan aktivitas Anda di luar kantor.. misalnya organisasi atau sejenisnya. mengenai ”yang dilakukan untuk perubahan di masa depan” ya menurut Anda apa… misalnya, 10 tahun lagi di bidang anda akan ada perubahan apa, nah kira2 anda gimana mengatasinya atau menyiasatinya..
      semoga membantu yaa…:)

  55. fajar Desember 30, 2012 pada 3:30 am #

    as. mbak format test ads 2013 berubah mbak interview dulu br ielts? apa da pengaruhnya?
    bls

    • scholarshiphunter Desember 30, 2012 pada 11:50 pm #

      kalo dulu, tes interview dan tes ielts memang terpisah waktunya tetapi hasil tesnya saling mempengaruhi… jadi keluarnya adalah diterima atau tidak… kalo yang sekarang seperti gimana?

      • Risad Juni 4, 2013 pada 1:16 am #

        Salam kenal mbak, nama saya Risad. saya ingin bertanya tentang lamanya lama studi,
        apakah ada perbedaan lama studi antara masters by coursework dengan masters with honours? trima kasih buat infonya.

      • scholarshiphunter Juni 6, 2013 pada 6:36 am #

        Halo Risad… salam kenal kembali

        perbedaan lama studi? tergantung programnya.. tapi yang pasti, master by coursework akan lebih pendek masa studinya dibandingkan yang master with honours. Misalnya, di program saya dulu.. untuk yang master by coursework hanya 1,5 tahun sementara yang with honours perlu waktu 2 tahun.
        program lainnya juga kurang lebih sama. Good luck ya !

  56. Abdullah Hanief Al Amin Januari 13, 2013 pada 6:56 am #

    Mbaa.. bedanya Master degree sama First degree apa??

    • scholarshiphunter Januari 17, 2013 pada 1:36 am #

      master degree itu, S2 sementara first degree itu S1…mudah2an jelas ya 😀

  57. Kebon jahe Januari 21, 2013 pada 12:11 pm #

    mbak, mau tanya. Jadi kalo master by coursework itu gak pake penelitian? jadi gak punya thesis nantinya?

    ato sama aja kaya di indonesia, ambil beberapa mata kuliah dulu, abis itu ada penelitian buat thesis?

    mohon bimbingannya..

    • scholarshiphunter Januari 26, 2013 pada 3:03 am #

      Halo, master by coursework memang tidak mengerjakan thesis… jadi ya, nggak punya thesis nantinya 😀
      hanya di semester terakhir, anda biasanya diminta menyelesaikan semacam paper… tapi bukan thesis, sebab panjangnya biasanya maksimal 6 ribu kata saja. atau ekitar 6 ribu hingga 8 ribu kata…itu adalah tugas akhir anda, tapi bukan thesis bentuknya.
      jadi kuliahnya, misalnya 2 semester. maka semester satu mengambil beberapa mata kuliah (tergantung jurusan dan universitasnya), lalu semester kedua, ambil beberapa mata kuliah lagi, yang salah satunya adalah menulis paper itu tadi…
      mudah2an jelas ya 😀

      • mura Februari 3, 2013 pada 12:05 am #

        sis, mau tanya nih, dokumen yang not in english kan harus diterjemah oleh sworn translator. nah kalo sudah seleai, itu harus dibawa ke kedutaan kan? itu bisa via email atau harus saya sendiri ke kedutaan? soalnya rumah saya jauh di pedalaman, dan ga punya duit buat kesana. 😦

      • scholarshiphunter Februari 4, 2013 pada 4:56 am #

        tergantung yang minta, lembaga mana…
        kan dokumen yang tidak dlm bhs inggris itu, diminta bersama-2 dengan dokumen lain. nah ngirimnya atau menyerahkannya ya bersama-sama dengan dokumen lain tersebut, tidak terpisah. misalnya, anda apply beasiswa ke kedutaan A, nah semua dokumen kan dikirim bersama.. ya nggak?
        atau mau apply beasisiswa ke lembaga ADS atau Stuned, misalnya, itu kan semua persyaratan harus dikirimkan bersamaan.. ga bisa nyicil hehehe…
        makanya persiapkan dokumen semuanya jauh2 hari…sehingga ketika diperlukan tinggal mengirimkannya 😀
        mudah2an jelas yaaa…good luck…!!

      • mura Februari 4, 2013 pada 5:09 pm #

        gini nih sis, web nya,,,, bingung saya.

        http://www.mofat.gov.bn/index.php/announcement

        yang no 8 tuh….

  58. mura Februari 4, 2013 pada 5:12 pm #

    saya bingungnya, di application form nya ada list TO BE COMPLETED BY THE NOMINATING GOVERNMENT. apa itu harus diisi dulu (dengan mendatangi kedutaan), atau gimana ya??????

    • scholarshiphunter Februari 7, 2013 pada 9:44 am #

      kalo saran saya, karena ini spesifik, kenapa nggak coba tanya ke alamat yang ada di situ.. apa yang dimaksud dengan poin no 8, misalnya. lalu apa yang dimaksud dengan kalimat tersebut… jadi lebih jelas. itu saran saya, sebab saya juga belum pernah apply beasiswa brunei, jadi kalo saya mengira2 jawabannya ntar malah salah hehehe…

      saran saya, ditanyakan via email ke alamat tsb yaa… good luck 🙂

  59. Ica Maret 6, 2013 pada 2:48 am #

    Halo Mbak,

    Mbak, saya mau daftar ADS (S2). Saya tertarik di Griffith University – Master of Information Technology (Honours). Yang masih saya bingung, kalau untuk master by honours saya harus cari pembimbing disana ya Mbak ? Saya mau coba ask a question di websitenya, juga bingung bagaimana standar menyuratnya. Mbak ada contohnya ?

    Terima kasih 🙂

    Salam Ica Jayapura

    • scholarshiphunter Maret 11, 2013 pada 8:04 am #

      Ica, Anda tidak perlu mencari supervisor saat ini… yang perlu anda lakukan adalah mendaftar ke universitas. pencarian supervisor dilakukan setelah kita diterima di universitas. Jadi, masih nanti.. biasanya semester dua atau semester tiga kita disarankan untuk mulai mencari supervsior.

      kalo soal format surat menyurat siy, biasa aja…
      misalnya :
      dear Sir/Madam,

      My name is Ica from Jayapura, Papua, Indonesia. I’m interested in Master of Information Technology (Honours) in Griffith University. I would like to know, should I choose the supervisor for my minor thesis now or I can do it later?

      thank you.
      Kira2 seperti itu suratnya… 🙂

      good luck ya Ica

  60. berthanio Maret 20, 2013 pada 5:31 pm #

    Salam kenal mbak. Terima kasih buat tulisannya.
    saya juga tertarik buat apply beasiswa ADS.
    saya fresh graduate s1 teknik informatika dan mau belajar tentang Sistem Informasi Geografis untuk Manajemen Sumberdaya Alam di indonesia.

    saya condong untuk apply by course karena saya belum tau banyak tentang SIG tapi saya juga ingin punya pengalaman research soalnya siapa tau jenjang pendidikan saya bisa lebih tinggi lagi.
    Apakah menurut mbak jika saya apply ke course+research (honours) adalah option terbaik? Mengingat saya adalah fresh graduate dan kemarin lulus dengan membuat tugas akhir dan bukan research. Mohon pendapatnya. Terima kasih.

    • scholarshiphunter Maret 23, 2013 pada 2:55 am #

      Halo Berthanio, saya menyarankan untuk ambil course work + honours… tidak apa2 meskipun blm punya pengalaman riset, justru di program ini kita akan belajar 🙂
      Good luck..

      • berthanio Maret 24, 2013 pada 2:27 am #

        Terima kasih mbak atas tanggapannya. 🙂
        Terus kalau berdasar pengalaman mbak, saat awal mendaftar itu memang sudah memilih coursework+research ya? atau mbak mengambil coursework dulu baru mengajukan untuk penelitiannya setelah semester 2/3?
        soalnya saya sudah browsing ke beberapa situs universitas dan kebanyakan yang ditampilkan adalah master by course dan master by reseach saja. saya masih kurang paham tentang yang honours ini.

        Apa kalau kita mengambil yang honours waktu study nya lebih panjang daripada yang pure coursework atau pure research?
        Mohon pencerahannya lagi mbak. 🙂

      • scholarshiphunter Maret 24, 2013 pada 3:07 pm #

        Iya, sejak menadaftar kita sudah pilih itu karena beda biayanya, beda waktu kuliahnya juga.. jadi kalo kita mendaftar beasiswa, semua harus sejak awal diperhitungkan 🙂

        good luck ya 😀

  61. saddam Maret 28, 2013 pada 2:26 pm #

    alhamdulillah, makasi pencerahannya pak 🙂

    • scholarshiphunter Maret 29, 2013 pada 6:57 am #

      sama-sama Mas.. btw, saya perempuan lho 😀

  62. Elfira April 6, 2013 pada 10:08 am #

    mbak, kalau mau ambil ADS yang master by cousework+research artinya kita harus sudah dapat LOA dulu kah? atau cuma ngisi form rencana research nya aja?

    • scholarshiphunter April 8, 2013 pada 8:05 am #

      Halo Elfira, kita nggak perlu dapat LoA untuk daftar ADS untuk program apapun. Untuk master by coursework + minor thesis, kita juga tak perlu mengisi rencana riset di form aplikasinya. Itu hanya untuk program PhD atau master by research aja..

      Good luck ya, makasi udah berkunjung…:)

      • Elfira April 10, 2013 pada 6:17 am #

        sama-sama mbak. makasi infonya mbak 😀
        ooh, berarti yg ngisi rencana research itu buat murni master by research atau PhD aja ya…

  63. berthanio April 9, 2013 pada 4:45 pm #

    Mbak saya ada pertanyaan lagi berkaitan dengan honours.
    Apakah topik penelitian / minor thesis honours itu harus sesuai dengan major jurusannya?

    Misalnya saya memilih dan diterima di honours information technology, tapi research saya tentang peran ict dalam dunia pendidikan. Sementara majornya tentang Data management, Software engineering, dsb. Dan tidak ada yang berkaitan secara langsung dengan topik yang mau saya ajukan nanti. Apakah boleh seperti itu? Mohon tanggapannya. Terima kasih.

    • scholarshiphunter April 12, 2013 pada 7:28 am #

      Wah berthanio, untuk riset program minor thesis (honours) yang anda sampaikan, saya kurang paham..maaf yaa.. soalnya saya nggak ahli di bidang IT hehehe…
      tapi itu kan bisa didiskusikan nanti dengan calon supervisor anda, yang akan anda temui saat kuliah kelak. kalo pun sekarang sudah ada keinginan, tidak apa..sebagai gambaran. sepanjang yang saya tahu, selama masih berhubungan dengan IT boleh-boleh saja.. yang tidak boleh adalah, anda ambil I tapi kemudian risetnya tentang ekonomi 😀 tapi kalo ekonominya ada hubungan sama IT, saya kira masih boleh…
      semoga bisa dipahami yaa…

  64. Senda April 11, 2013 pada 9:10 am #

    salam kenal mbak, blognya berguna sekali, makasih sebelumnya 🙂

    kalau boleh saya ingin tanya, kalau fresh graduate yang mendaftar sebagai open applicants haruskah menyertakan recommendation letter dari dosen/ fakultas/ universitas?

    lalu, untuk memilih program master by coursework, research/ 50-50 haruskah kita melihat ke univ di Australia yang akan kita tuju, misalnya univ A jurusan B hanya membuka program master by coursework, research/ 50-50? gitu mbak?

    makasih banyak bantuannya…

    • scholarshiphunter April 12, 2013 pada 7:39 am #

      halo, salam kenal kembali Senda…
      saya jawab pake nomor ya.. biar lebih jelas 🙂
      1. rekomendasi dosen pembimbing skripsi S1 kita sangat diperlukan karena itu adalah salah satu bukti “prestasi” kita di perkuliahan. jadi wajib hukumnya… tidak peduli apakah anda fresh graduate atau bukan. kalau sudah bekerja, malah rekomendasinya jadi dua.. dari bekas dosen pembimbing dan dari atasan (bos) yang sekarang.
      2. tentu saja kita harus melihat di universitas tersebut, apakah jurusan itu ada di uni tersebut atau tidak. kalau tidak melihat ke uni tersebut, saya khawatir nanti ketika ditanya saat wawancara beasiswa, kita tidak bisa menjelaskan. dan kalo kita tidak bisa menjelaskan, maka peluang kita untuk mendapat beasiswa, kita sudah “kalah”

      good luck ya 🙂

  65. Senda April 11, 2013 pada 9:13 am #

    Oh iya mbak, pertanyaan saya, (1 lagi, maaf ketinggalan)

    apakah untuk mendaftar di program master, jurusannya harus linier dengan jurusan S-1 nya? atau boleh agak menyimpang gitu, asal masih berhubungan? makasih 🙂

    • scholarshiphunter April 12, 2013 pada 7:40 am #

      Senda, untuk beasiswa, yang dilihat adalah keterkaitan antara pekerjaan saat ini dengan studi yang ingin kita lakukan. jadi bukan semata linier atau tidak dengan S1 kita.. sebagai contoh, dulu saya kuliah S1 perikanan, tetapi karena bekerja di media massa, maka S2 yang diambil adalah master of communication… bukan master di bidang science atau perikanan…

      mudah-mudahan paham ya 🙂
      good luck!

  66. nita April 13, 2013 pada 2:53 am #

    salam kenal mba, terimakasih sekali dengan infonya diatas sangat berguna.

    saya ingin menanyakan, apakah ADS menyediakan beasiswa untuk fresh graduate yang belum mempunyai pengalaman kerja apapun?
    jika tidak, mohon infonya barangkali mba tau beasiswa untuk master ke Australia tanpa adanya syarat harus sudah bekerja.

    hehehe
    saya sarjana s1 sastra inggris, ingin sekali memperdalam ilmu di Australia; menambah pengalaman hidup; serta belajar hidup mandiri sebelum nantinya saya mendaftar menjadi dosen di Indonesia.
    tetapi karena biaya yang besar, jadi saya sedang mencari-cari info tentang beasiswa yang sesuai. karena untuk study&hidup disana jika hanya dengan mengandalkan pekerjaan part time disana tidak akan cukup.

    mohon sekali masukan & bantuannya.
    terimakasih

    • scholarshiphunter April 13, 2013 pada 3:34 pm #

      Halo Nita.. salam kenal kembali..:)
      ADS terbuka untuk yang sudah bekerja maupun fresh graduate…jadi, dicoba saja untuk mendaftar ya.. dulu ada teman saya yang baru lulus kuliah, mendaftar ADS dan diterima..
      jadi, dicoba yaa… 🙂

      Good luck!

      • nita April 15, 2013 pada 9:31 am #

        hhe iya mba terimakasih, saya akan tetap mencoba.

        cita2 saya jika ditrima adalah selain menjadi dosen yaitu membuka bimbingan belajar bahasa inggris & informasi khususnya bagi yang mempunyai keinginan melanjutkan study keluar negeri.

        sebaiknya saya mengambil Education & training atau education management & leadership?

        mohon sarannya 🙂

      • scholarshiphunter April 18, 2013 pada 8:58 am #

        Hmmm Nita, saya nggak berani kasih saran ya pilihan yang mana… soalnya kalo saya kasi saran, saya harus ada landasannya yang kuat.. mendingan Nita lihat aja, silabus kedua jurusan tersebut.. bandingkan, mana yang lebih cocok dengan kebutuhan nita..

        Good luck ya.. 🙂

  67. berthanio April 15, 2013 pada 6:18 am #

    Terima kasih tanggapannya mbak, berarti minor thesis itu tidak harus berkaitan dengan major program studi yang kita pilih ya. Saya tanya soal ini karena di form ADS 2014 bagi yang mengambil coursework + research juga diminta untuk menyampaikan rencana risetnya.

    Satu lagi pertanyaan saya mbak. Bagaimana cara menentukan Areas and development priorities (yang di websitenya ADS indonesia)?

    Saya berencana mengajukan riset IT di bidang pendidikan. Apakah saya memilih Field of Study Education and Training karena riset saya ttg pendidikan? Atau saya memilih other karena fakultas yang saya mau adalah IT?
    Mohon tanggapannya lagi. Terima kasih. 🙂

    • scholarshiphunter April 18, 2013 pada 9:01 am #

      oh, saya baru tahu tuh kalo master course work + minor thesis musti memasukkan rencana riset juga. insya allah akan saya cek secepatnya…

      untuk menentukan areas and development priorities, saya pernah tanya via email ke ADS dan jawabannya, “tergantung pelamar” hehehe.. repot ya hehehe… intinya disesuaikan aja, kira-kira mana yang lebih pas…:)

      • berthanio April 18, 2013 pada 11:35 am #

        Bener banget mbak. saya jg tanya spt itu ke ADS dan jawabannya sama persis. 😀
        Jadi sy putuskan pilih “other field of study” aja. Semoga bisa diterima kalau sy bisa jelasin relevansi rencana riset saya dgn baik. 🙂
        Terima kasih mbak.

      • scholarshiphunter April 19, 2013 pada 9:17 am #

        Hehehe…begitulah 🙂

        Btw, saya barusan cek form aplikasi untuk ADS tahun ini… kok saya tidak lihat kalo master coursework with minor thesis (honours) perlu membuat proposal riset…
        ditulis bahwa kalo riset kurang dari 30 persen, maka tak perlu membuatnya.

        Good luck 🙂

      • berthanio April 19, 2013 pada 3:28 pm #

        Memang mbak, ada dicantumkan di formnya “Masters coursework program can contain a research project up to 30% of the Masters. Candidate decide topic during course.”
        Kalo pemahaman saya sih itu keterangan tambahan buat yang pilih Master by Coursework.

        Saya kan mau daftar yang honours. Jadi saya pilih Type of study yang “Combination”, trus di kolom selanjutnya yang “Research proposal detail” dicantumin lagi “Complete this section if the studies will be by Reseach or combination of Reseach and Coursework.”

        Gimana menurut mbak? Jangan-jangan saya yg salah paham nih sama maksud formnya. Mohon bantuannya mbak, saya takut salah ngisi formnya. Hehe. 🙂

      • scholarshiphunter April 22, 2013 pada 9:40 am #

        Setahu saya, yang namanya program honours itu, konten risetnya hanya 25 persen… jadi tidak perlu bikin riset. tapi mungkin ada program2 yang risetnya lebih dari 25 persen. Kalo begitu, coba tanyakan ke universitasnya, apakah program yang dia punya, konten risetnya sampai lebih dari 30 persen.. jadi jelas, nanti kita isi yang mana di aplikasinya..
        pengalaman saya dulu, itu tadi.. risetnya cuma 25 persen dari total subjects yang saya ambil. saya hanya mengerjakan riset dan nulis hasilnya di semester ke-4 saja, yang artinya hanya 25 persen. jadi dulu saya tidak bikin proposal…

        coba ditanyakan ke universitasnya yaa… biar jelas 🙂

      • berthanio April 22, 2013 pada 12:39 pm #

        Jadi mbak dulu waktu ngisi form pilihnya yang by coursework ya?

        Kalau memang dgn by coursework bisa daftar yang honours ya saya pilihnya yang by coursework saja. Soal bobot riset ga terlalu saya prioritaskan sih. Yang penting saya dapat pengalaman riset aja seandainya lolos seleksi ADS nya.. 😀

      • scholarshiphunter April 23, 2013 pada 5:27 am #

        Dulu, saat saya daftar…saya belum tahu istilah “with honours” atau minor thesis..hehehe
        jadi saya daftar yang master by coursework aja..
        saat mengiikuti EAP, ada obrolan mengenai istilah tersebut dan manfaatnya… yaitu, pengalaman riset plus kalo ntar kita mau ambil S3 kita sudah punya pengalaman riset yang merupakan syarat S3.
        So, up to you..:D

      • berthanio April 24, 2013 pada 10:53 am #

        Yap.. Terima kasih mbak atas bantuan dan penjelasan – penjelasannya.. Mohon maaf kalo ada pertanyaan saya yang kurang sesuai.. Sukses selalu.. 🙂

      • scholarshiphunter April 25, 2013 pada 3:43 am #

        sukses juga untuk anda 🙂

  68. rani Juni 25, 2013 pada 1:49 am #

    mbak, maaf ingin bertanya, tapi agak melenceng dari artikel ini..
    1. untuk pengiriman berkas beasiswa ADS ini apakah semuanya sudah harus diterjemahkan ke bahasa Inggris dan harus sudah dilegalisir ? (ijasah, ktp, akte kelahiran)
    2. untuk pengumpulan berkasnya ada 3 rangkap formulir dan berkas kan ya untuk dikirimkan? itu apakah dapat fotokopian dari 2 yang lain nya untuk sertifikat toefl nya?
    3. untuk surat referensi itu apakah ada batas maksimalnya? kalau saya menyertakan 4 surat referensi dari dosen apakah boleh?
    terima kasih bayak mbak atas bantuannya..

    • scholarshiphunter Juli 2, 2013 pada 4:38 pm #

      Halo Rani, saya jawab per poin juga ya…
      1. iya tapi kalo KTP ga perlu diterjemahkan
      2. setahu saya bisa
      3. sebaiknya referensi untuk S2, dari dosen pembimbing saat S1 dan bisa juga dari atasan tempat kita bekerja saat ini. sedangkan untuk program S3, selain referensi dari dosen pembimbing S2 dulu, juga harus ada bukti kontak dengan calon supervisor di universitas tujuan.

      semoga membantu yaa.. maafkan untuk reply yang lambat sebab ada sedikit masalah dengan komputer saya belakangan.

  69. desy Juli 3, 2013 pada 10:23 am #

    halo Mbak..
    sy desy, lg mengikuti EAP di bali.
    sy kasusnya seperti mbak sepertinya.
    wkt daftar sy pilih coursework, tp skrg sy tertarik mau ambil research (50%) atau minor thesis (30%) mbak.
    pertanyaan sy ada 2 mbak :
    1. apa bisa dan bagaimana mekanisme perubahan coursework ini menjadi minor thesis atau research mbak? sy awalnya master of nursing (coursework), tp skrg mw merubah ke master of nursing (research) atau yg with honour mbak.

    2. jika kita ingin mengambil minor thesis, apa bisa minor thesis ini kt lakukan di indonesia mbak? kalau minor thesis hanya 1 semester terakhir kan mbak? dan kalau di indonesia apakah stipend allowance dr ads masih kt terima tiap bulan? apa tetap dalam rate dolar mbak?

    mohon bagi pengalaman nya ya mbak.
    terima kasih mbak 🙂

  70. delvin Juli 3, 2013 pada 7:46 pm #

    mbak…saya fresh graduate, dan mau mendaftar di beasiswa aas tapi di form pendaftarannya terdapat kolom organisation, saya harus mengisi apa di kolom tersebut?
    kolom tersebut wajib diisi.
    kalau loa harus ada punya tidak untuk mendaftar di master?
    terima kasih.

    • scholarshiphunter Juli 18, 2013 pada 4:08 am #

      Halo Delvin, maaf saya baru cek blog lagi… jadi baru bisa jawab Anda. untuk organisasi, bisa diisi dengan organisasi sosial kok, nggak musti pekerjaan formal… misalnya aktif dikampus sebagai apa di lembaga apa…
      untuk LoA, tidak wajib.. baik untuk program master maupun PhD. Tapi kalo sudah punya LoA akan lebih bagus.
      OK Good luck ya 🙂

  71. ha September 9, 2013 pada 4:16 pm #

    assalamualaikum mbak, saya guru smk jurusan bangunan, pns dan punya keinginan sekolah keluar, masalahnya, informasi yang saya dengar calon mahasiswa magister dibatasi umur 35 thn sementara saya sdh umur 42 tahun, berarti habis dong ksemptan untuk sekolah lagi. mohom pendapatnya. wassalam

    • scholarshiphunter September 20, 2013 pada 7:54 am #

      assalamualaikum… untuk beasiswa memang banyak yang membatasi usia hingga 35 tahun. tetapi ada juga yang sampai 42 tahun, yaitu AAS yang ke australia. selain itu, beasiswa endeavour ke australia juga tidak ada batasan umur.. silakan digoogling yaa..:)

  72. Fitra Latupono September 16, 2013 pada 7:54 am #

    mbak, makasih banget ama postingan ni, sangat membantu.. semoga berkah #amin
    mbak, mau tanya, apakah untuk bisa ikut ADS kita harus punya pekerjaan dulu? masalahnya nanti katanya kan ditanyain ttg relefansi s2 dgn profesi.. itu bagaimana mbak? terimakasih jika berkenan dijawab 🙂

    • Fitra Latupono September 16, 2013 pada 8:05 am #

      dan apakah penyertaan surat referensi itu wajb? mengingat saya sudah tidak ada kontak dengan pembimbing S1,
      dan saya juga sudah tidak aktif di organisasi kampus atau mengikuti organisasi sosial manapun (untuk mengisi kolom organization)
      terimakasih

    • scholarshiphunter September 20, 2013 pada 7:52 am #

      Tman saya dulu dapat beasiswa ADS tapi belum kerja. jadi dicoba aja yaa… siapa tahu beruntung. karena yang dinilai adalah kemampuan kita menjawab pertanyaan2 di form aplikasi. untuk kontak dengan bekas dosen pembimibg yaa… anda harus temui dia. dulu saya juga pas mau daftar beasiswa, menemui pembimbing saya di malang jawa timur, padahal saya tinggal di bandung jawa barat. dan saya sudah lebih dari 10 tahun tidak pernah kontak beliau. jadi saya mendatangi beliau lagi dan minta izin agar dia berkenan memberikan surat referensi kepada saya… so, emamg harus dilakukan hehehe…

  73. kasidi November 14, 2013 pada 4:36 pm #

    Thanks atas infonya

  74. amar April 30, 2014 pada 10:56 am #

    assalamualaikum..menarik sekali infonya,,
    maaf sebelumnya,, tp kalau penelitianya di indonesia gmn mbak? apa masih bisa ?

    • scholarshiphunter Mei 2, 2014 pada 7:23 am #

      setahu saya, ambil data bisa di Indonesia…tetapi kalau penelitian di laboratorium kayaknya nggak bisa yaa…:)

  75. kyna Mei 30, 2014 pada 7:36 am #

    mba mau nanya, apakah bs pd saat pendaftaran kita memilih master by coursework tp seiring berjalannya pekuliahan kita mau beralih ke master by coursework minor tesis?? mkasih infonya

    • scholarshiphunter Juni 3, 2014 pada 7:29 am #

      setahu saya.. jika studi kita biaya sendiri, bisa.. tetapi kalau studinya dengan beasiswa, maka biasanya sudah dimasukkan dalam kontrak mengenai masa studi dan biayanya, sehingga agak sulit untuk diubah. kecuali, untuk kasus2 tertentu.. tapi untuk amannya, pikirkan sejak awal bagaimana kita akan studi…:)

      good luck yaa

  76. Corry Endratmoko Juli 8, 2014 pada 2:40 am #

    hi mbk..sy mau apply AAS..kebetulan br dikasi penawaran sama kementerian tempat sy bekerja..saya rada kagok juga sc ngisi form nya..mau bertanya sedikit sm mbk nya..gini mbk..tahun 2013 sy pernah ikut English Language Training di Brizzie..yg disponsori oleh DIAC Australia..ini bisa dikategorikan Fellowship Program gak mbk?..sy tadi bc2 komen diatas..rupanya mbk juga pernah di brisbane..jd makin kangen brizzie..hehehehe

    • scholarshiphunter Juli 14, 2014 pada 6:42 am #

      Bisa dimasukkan ke program short course aja..:)
      good luck ya..

  77. gumuruhsspj Juli 27, 2014 pada 4:30 am #

    thanks atas informasinya,
    setidaknya skrg sy jadi jelas pengennya kemana…

    nampaknya agar kegiatan lebih free (mending research) aja deh ya…

    tp gimana ya mas,…
    klo sy kan lulus 2010 kemaren,… memang S1.
    trus kerja dan skrg 2014 pengen S2 di luar nagreg… mksd sya,

    apa mgkin bekal S1 sy trus skrg mo ambil S2 (master degree) yg research?

    karena barusan sy email dosen supervisor yg di
    kampus tujuan sy itu…. ingin memilih beliau sbagai rekan diskusi sy,
    tp malah ditanya kyk gini…

    “Can you please send me an updated CV with publications/conference list?”

    Nah lho,
    kan sy blm pernah kuliah Research … jd gmna y baiknya?

    Regards,

    • scholarshiphunter Agustus 8, 2014 pada 6:34 am #

      katakan saja pada calon supervisor Anda, bahwa Anda memang belum pernah mempublikasikan hasil riset, dan juga belum punya pengalaman riset. kita harus jujur kepada dia, agar dia bisa membantu dengan sebaik-baiknya, jika memang dia berminat untuk menjadi pembimbing (supervisor) kita. Kalo diminta kirim CV, ya kirimkan saja.. biarkan dia yang menilai..
      Satu hal lagi, master by research tidak berarti santai atau bebas lho yaa.. sama saja, ada tanggung jawab yang harus dipenuhi..meskipun kita tidak masuk ke kelas.. malah kalo menurut saya, justru lebih santai kuliah biasa..karena smeua sudah terjadwal.. tapi yaa tergantung kebutuhkan sih.. OK, good luck yaa.. makasi udah mampir 🙂

  78. PatriciaRosalin September 11, 2014 pada 2:14 pm #

    Halo,
    keren sekali info-infonya. saya sampai baca satu persatu comment di atas, tapi masih punya 2 pertanyaan:
    saya fresh graduate, mau ambil beasiswa lpdp buat lanjut S2 di australia.
    apakah master di australia (ANU atau UOM) benar-benar bisa selesai dalam 2 tahun, baik itu by research atau by coursework ? terkait kontrak beasiswa soalnya.
    satu lagi, saya sebenarnya direkomend ke jepang tp berhubung orang tua hanya ngijinin ke australia jadi saya pilih disana, nah, saya ga ada rekomend supervisor disana. kalau mau ambil master by coursework kan harus punya supervisor dari awal ya? bagaimana ya cara mencari/memilih supervisor yg tepat untuk ambil master by research?
    terima kasih sebelumnya 🙂

    • scholarshiphunter September 15, 2014 pada 6:16 am #

      Halo Patricia… makasi udah mampir
      Untuk pertanyaan pertama, kuliah bisa selesai dalam 2 tahun umumnya.. selama kita bisa mengikuti aturan main di sana. dan jangan khawatir, kuliah di Indonesia lebih berat kok hehehe..jadi pasti bisa survive-lahh. Malah sebagian mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri, menjadi mahasiswa berprestasi secara akademis. So, dont worry.
      Untuk pertanyaan kedua, kalau mau master by coursework, kita tidak perlu mencari supervisor karena kita memang tidak melakukan riset. Yang wajib mendapatkan supervisor adalah, yang mau master by research.
      Jadi, kalo kuliah di australia dengan master by coursework..langsung daftar saja.

      Ok good luck yaa…:)

  79. DIAH November 6, 2014 pada 1:08 am #

    mba.. mau nanya… saya pengen hunting beasiswa jg… apa bisa ngembil program magister dengan beberda jurusan dengan jurusan yg sy ambil sewaktu S1 dulu??? persyaratan beasiswa kebanyakan harus menyertakan thesis terlebih dahulu… apa memang yg ngambil beasiswa dipaksa tuk ngembil master by research??? makasih infonya mba 😀

    • scholarshiphunter November 17, 2014 pada 9:58 am #

      Diah, master boleh saja beda dengan S1 tetapi harus sesuai dengan bidang kerja kita sekarang…
      soal thesis, setahu saya nggak begitu.. kalo master by coursework, nggak pake thesis.. kecuali ambil master by research. coba dicek di universitas yang dituju, silabusnya bagaimana dsb.
      setahu saya juga beasiswa tidak mensyaratkan wajib master by research…coba dicek ulang syarat pendaftaran beasiswanya yaa..good luck

  80. Arif Rahman November 24, 2014 pada 3:29 am #

    Assalamu’alaikum….
    Mbak saya Arif dari Yogyakarta, mau tanya yang menonjol di Griffith University apa aja ya? kebetulan saya mau ambil Master Engineering by courses. kebetulan tanggal 5 Jan, saya interview AAS, pertanyaannya seputar apa aja ya mbak..?

    Makasih Banyak

    • scholarshiphunter Desember 1, 2014 pada 2:53 am #

      Maksudnya gimana, dengan “yang menonjol dari Griffith University”… saya kurang paham. Setiap universitas mempunyai kekhususan masing2.. makanya yang harus dicek adalah kesesuaian jurusan di universitas dengan minat/bidang kita. Persepsi ini berbeda dengan pandangan kita terhadap universitas di Indonesia yang biasanya adalah “univ ini top.. bagus karena ini dan itu..” Nah kalo di australia, tdk begitu. Anda harus mencari jurusan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.. kunjungi website-nya dan pilih yang sesuai… memang harus mencari, tidak bisa bersandar pada keterangan lisan seseorang. apalagi saya tidak begitu paham jurusan engineering…:D
      Kalo untuk interview AAS, pertanyaannya yang pasti sesuai dengan isian di aplikasi kita.. kalau untuk variasi pertanyaannya, Anda bisa googling.. banyak kok yang mencantumkan contoh2 soal/pertanyaan.. Kalo sduah ketemu, cobalah untuk latihan dengan pertanyaan2 tersebut. Good luck ya 🙂

  81. Iera B. Hera Januari 7, 2015 pada 3:38 am #

    assalamualaikum mbk,,, sebelumnya salam kenal mbk…
    mbk sya mau nanyak kalau ngambil yang by coursework, apa kita juga bisa melakukan penelitian?
    mohon jawabannya mbk,
    terima kasih.. 🙂

    • scholarshiphunter Januari 12, 2015 pada 4:50 am #

      salam kenal kembali…:)
      untuk master by coursework tidak ada penelitian.. hanya ada tugas akhir yang bentuknya bisa beragam tergantung jurusannya…

      Good luck yaa…

  82. alam Januari 14, 2015 pada 7:03 am #

    makasih infonya, bermanafaat banget

    • scholarshiphunter Maret 24, 2015 pada 4:55 am #

      terima kasih 🙂

  83. Nur Akmal Januari 16, 2015 pada 4:28 pm #

    selama malam mbak, apakah yang dimaksud dengan master by coursework with honour itu sama dengan combination? terus untuk beasiswa di AAS misalnya apakah peluang Master byCoursework atau Master by research sama? maksud saya apakah Master by research punya peluang yang lebih besar ketimbang Master by Coursework?

    • scholarshiphunter Maret 24, 2015 pada 4:55 am #

      iya.. kurang lebih combination tapi tetep lebih banyak course worknya. untuk AAS peluangnya sama saja… tinggal tergantung kitanya.. good luck yaa 🙂

  84. pipiet larasatie Januari 26, 2015 pada 5:15 am #

    Reblogged this on Pipiet's Blog and commented:
    Halo para pejuang beasiswa…
    Bagi yang lagi apply beasiswa Master, dan masih suka bingung mau ambil by coursework, atau by research, bisa baca artikel berikut. Semoga bisa memberikan pencerahan awal dalam mengambil keputusan nantinya.

    • scholarshiphunter Maret 24, 2015 pada 4:50 am #

      terima kasih yaa…:)

  85. mitadinata Januari 27, 2015 pada 10:13 am #

    Hi salam kenal…blogny bermanfaat 🙂
    Butuh penegasan nih, apakah mungkin dengan mengambil master of coursework dapat melanjutkan ke jenjang Phd (S3) ?? Soalnya saat ini saya ingin mengambil master of coursework di singapura, karena lebih aplikatif.

    • scholarshiphunter Maret 24, 2015 pada 4:50 am #

      Bisa kok…:) good luck ya

  86. Tirza April 16, 2015 pada 4:20 am #

    Dear mba, makasih ya blog ini sdh bantu saya utk paham ttg beda coursework sama research. mau tanya mba, kalo extended master tu gmana mba ? terus lg klo ngambil coursework, bisa lanjutin ke doctorate level ya ? makasih mba

    • scholarshiphunter Mei 4, 2015 pada 4:09 am #

      Halo Tirza, makasi dah mampir.. extended semester artinya…semester yang diperpanjang.. biasanya karena kasus tertentu, kita bisa mendapat perpanjangan untuk semester tersebut. kayak saya dulu, karena melahirkan.. maka semester saya dimulai telat sebulan.. sehingga saya juga menyelesaikannya lebih lambat sebulan. Untuk pertanyaan kedua, bisa saja.. tetapi biasanya ada program yang diberikan sebelumnya, misalnya harus mengikuti mata kuliah research dulu, atau ada syarat lain yang perlu dipenuhi. Tapi intinya bisa kok, meskipun master by coursework..tetap bisa melanjutkan ke level doctorate…:)

  87. Dede Mei 22, 2015 pada 8:12 am #

    Mau tanya, kalau master by coursework yg murni tanpa thesis dari Australia bisa disetarakan di Dikti gak ya? Salah 1 syarat dokumennya kan thesis nah klo gak ada gimana? Tidak usah dilampirkan bisa atau tidak atau ada alternatif lain? Makasih

  88. fifin Juli 31, 2015 pada 6:18 am #

    terimakasih sudah menulis tentang ini, kebetulan saya sedang mencari informasi tentang program master. saya fresh graduate, sebenarnya lebih tertarik coursework, tapi banyak masukan dari teman untuk research saja, dengan petimbangan strategi untuk lebih mudah mendapat beasiswa. padahal, kalau dari penjelasan di atas, research untuk yang sudah punya pengalaman peneitian, dan pengalaman penelitian saya hanya waktu skripsi dan penelitian kolaborasi dengan dosen. pertanyaan saya, kalau saya ingin besok menjadi dosen di bidang kesehatan, adakah saran atau pendapat mana yang lebih baik mengambil coursework atau research? terimakasih

    • scholarshiphunter Agustus 16, 2015 pada 4:15 am #

      waah, saya tidak bisa memberikan saran mengenai mana yang lebih baik karena semua tergantung kebutuhan.. kalau alasannya lebih mudah mendapatkan beasiswa, enggak juga yaa.. sama saja kok peluangnya mau coursework atau full research.. tapi kalo targetnya ingin menjadi peneliti, memang lebih baik ambil research.. hanya saja, saya pribadi menilai, mengambil coursework itu menambah pengalaman kita mengenai kuliah di luar negeri, kan beda.. di kelas seperti apa… kalo research saja..yaaaaa..cuma riset thok..:D tidak ada pengalaman di kelas, atau berinteraksi dengan dosen di dalam kelas atau mahasiswa lain… Tapi itu tadi, tergantung bagaimana kebutuhan kita.. good luck..:)

  89. aa arif Juli 31, 2015 pada 10:32 am #

    maf mba boleh tanya, saya Arif ,, saya bisa diblang fresh graduate , baru lulus bulan maret 2015 kmrin, saya pengen kuliah dgn beasiswa AAS untuk tingkat master, mau ambil master of education dgn konsentrasi Asia Studies di Flinders university, masalahnya saya suda lulus magister dr sebuah universitas swaste di jogja, pertanyaan saya apa pihak AAS masih bisa membrikan beasiswa kalo sy sudah menyandang gelar s2, sy blm berani lanjut s3 karena blm bnyak penglaman riset,secara doktoral diluar negeri sangat ketat sistem akademiknya. kemarin saya stelah lulus s1 langsung s2, kalopun saya ambil lagi master apakah saya harus sembunyikan gelar magister saya? sedangkan bnyak poin2 penting di jenjang master yg menambah nilai tambah di CV saya…. mohon responnya mba,,

    • scholarshiphunter Agustus 16, 2015 pada 4:23 am #

      Sebenarnya, kalau kita bisa menjelaskan mengapa kita perlu mengambil master yang kedua, kepada calon pemberi beasiswa kita.. saya rasa tidak masalah untuk mencantumkannya. Terlebih kita bisa di posis yang sekarang adalah karena master kita itu… Kan pemberi beasiswa juga melihat, siapa orang yang melamar ini…keputusan memberikan atau tidak memberikan beasiswa itu dipengaruhi oleh siapa kita.. Teman saya yang mendapat beasiswa s2 ke jerman, sudah menyelesaikan masternya di indonesia.. dan dia tidak masalah tuh mencantumkan hal tsb. malah saat wawancara ditanya, mengapa anda merasa perlu mengambil master lagi? lagipula yang harus diingat, dapat beasiswa atau tidak kan tergantung banyak hal… kecuali memang di persyaratan beasiswa tsb dituliskan bahwa kalau sudah punya master tidka boleh daftar master lagi.. nah kalo gitu, ya jangan nekad daftar 😀 di sisi lain, S3 di luar negeri nggak semengerikan itu kok hehehe.. dari yang saya dengan dari teman2 saya, kalau kita sudah menjalani program master… ya insyaAllah bisa menjalani program S3.. tapi yaa..semua tergantung Anda. good luck yaa..

  90. sherlin s Oktober 27, 2015 pada 3:55 pm #

    salam kenal mba 🙂
    saya sedang dalam proses pencarian informasi untuk pendaftaran AAS 2016 nanti,
    nah yang saya ingin tanyakan adalah:

    1. Saat ini saya mengambil jurusan komunikasi dengan peminatan broadcasting di binus university, nah saya ingin melanjutkan S2 ke australia dengan mengambil peminatan media dan advertising, kan basicly kita agak mirip mba karena mba mengambil S2 journalism, nah tipe seperti kita ini cocoknya lebih ke arah mana dari 4 priority areas of study yang di tawarkan?

    2. Batas pendaftaran kan di mulai dari februari-april 2016 mba, nah di lampiran wajib katanya saya harus sertakan juga dengan ijazah tanda saya udah lulus S1 sedangkan kalau di binus, saya baru sidang aja bulan juli 2016, saya bingung mba, apakah lampiran ijazah nya bisa menyusul atau harus ada surat rekomendasi dari kampus saya?

    3. Untuk syarat AAS harus menyertakan hasil test TOEFL dan IELTS atau bisa salah satunya saja? jika hanya salah satu lebih bagus yang mana mba? dan lembaga test TOEFL atau IELTS apa yang di akui oleh beasiswa AAS tersebut?

    Terima kasih banyak mba atas jawabannya,jujur saya sangat membutuhkan pencerahan saat ini :’)

    Jika boleh, tolong emailkan jawaban nya ke alamat email saya juga ya mba 🙂 thanks a lot

    • scholarshiphunter Oktober 28, 2015 pada 3:22 pm #

      saya jawab di sini saja ya…:) 1. sebenarnya untuk priority area, dari empat yang skrg sedang diunggulkan pihak AAS, komunikasi tidak masuk. hanya saja, jika kita kaitkan dengan bidang lain bisa saja.. misalnya saya kalau daftar untuk AAS skrg saya kaitkan dengan development studies atau dengan education. Tapi kita harus pandai2 memberikan argumentasi. pertanyaan no 2 : sebenarnya AAS lebih prefer memilih mereka yang sudah punya pengalaman kerja. Kasus seperti Anda baru saya tau… saran saya, coba kirimakn email ke pengelola AAS di Jakarta yang alamatnya ada di website AAS, supaya jelas. Apakah Anda — kondisi baru akan lulus — eligible untuk daftar atau tidak. Jangan sampai kita sudah cape2 menyiapkan semua syarat, ternyata kita tidak eligible. pertanyaan no 3. bisa gunakan salah satu saja, tidak perlu dua2nya. sebaiknya gunakan IELTS karena nanti juga akan dites lagi oleh AAS kalau kita lulus seleksi administrasi dan tesnya adalah IELTS. Kalau penyelenggara tes internasional IELTS di Indonesia hanya 3 yaitu IALF Jakarta, IDP dan British Council. Silakan di-googling untuk informasi tanggal pelaksanaan tes karena setiap bulan berbeda2. Ok semoga jawaban saya bermanfaat…good ;uck

  91. aru Desember 30, 2015 pada 5:19 pm #

    salam kenal mbak…mau tanya nih:
    1. untuk scholarship ADS dengan dikti enakan mana ya? mungkin mbak punya kenalan yang beasiswa dari dikti?
    2. untuk beasiswa yang mbak terima dulu itu diberikan sebelum berangkat atau setelah berangkat ya? terus buat ngurus visa, pasport, tiket dll kita urus pakai biaya kita sendiri dulu apa gimana ya?
    terima kasih… 🙂

    • scholarshiphunter Januari 5, 2016 pada 3:55 am #

      1. Kalo dari sisi funding, lebih pasti ADS (sekarang namanya AAS) karena mereka sistemnya tidak seperti beasiswa Dikti. Banyak kenalan saya yang dapat beasiswa Dikti. Hanya saja dari perolehan beasiswanya, Dikti tidaklah sekompetitif AAS. jadi ada plus-minusnya masing-masing.
      2. Beasiswa AAS memberikan fundingnya pas kita berangkat ke sana. Kalau pasport harus bikin sendiri tapi kalau visa dan tiket akan diuruskan oleh pihak AAS — itu termasuk beasiswa yang diberikan.

  92. Cobalt Blue Maret 4, 2016 pada 12:53 am #

    Permisi, Mbak/Mas. Saya pengen tanya-tanya.
    Saya lulusan dalam negeri Psikologi, sekarang tertarik lanjut Psikologi juga ke Australia, dan ini lagi cari-cari informasi tentang sistem pendidikan di sana. Nah, tingkat honours itu maksudnya bagaimana ya? Saya coba pelajari alur pendidikan lanjut di sana, dan saya seringkali menemukan Honours ini seringkali disebut-sebut. Saya nggak tahu apa ini khusus jurusan psikologi atau yang lain juga. Bisa disamakan cum laude atau bukan ya?

    Kalau sebatas pengetahuan dari hasil cari-cari, sepertinya itu bukan semacam cum laude (sandangan gelar tambahan) tapi lebih seperti program 1 tahun untuk menjembatani S1-S2 di Aussie?

    Sepertinya masih akan ada pertanyaan yang lebih banyak lagi ke depan. Mbak/Mas ada rekomendasi forum/pihak yang bisa membantu untuk kita tanya-tanya terkait studi lanjut di Aussie? Saya sudah coba forum Indonesia Mengglobal tapi diskusi di sana mati (jarang update), dan saya juga coba PPI tapi tidak menemukan wadah forumnya.

    • scholarshiphunter Maret 17, 2016 pada 6:52 am #

      honours adalah sebutan untuk minor thesis. jadi, jika kita mengambil master by coursework with honours, artinya kita akan melakukan penelitian/riset kecil di semester terakhir. ada juga yang melakukannya dalam 2 semester terakhir tergantung jurusannya. istilah honours bukan semata di jurusan psikologi saja. saya dulu ambil master di bidang komunikasi juga dengan minor thesis alias honours. Kalau mau tanya2, bisa tanya ke agen2 pendidkan di kota anda seperti IDP atau sejenisnya..mereka akan dengan senang hati membantu sebab itu tugas mereka…tidak kena charge juga kok, sebab mereka mendapat fee dari berbagai universita yang mereka wakili. good luck ya

  93. nungki Maret 10, 2016 pada 3:04 am #

    nice share mba,

    sangat penting infonya buat siap2 cari scholarship. Saya punya pertanyaan mba, kalau misal kita ambil s2 master by coursework, lalu suatu saat ingin s3, apakah ada caranya? bisa gak sih kita bisa ambil coursework, lalu suatu saat master by research?
    thx 🙂

    • scholarshiphunter Maret 17, 2016 pada 6:53 am #

      kalau sudah master by coursework dan inign S3, tidak masalah.. nanti pihak unievrsitasnya yang akan memberikan saran atau masukan, sebaiknya kita ngapain dulu… sementara kalo mau ambil master by research juga tidak masalah.. di luar negeri banyak kok yang sudah master ambil master lagi… Good luck ya 🙂

  94. Jerry Agustus 25, 2016 pada 12:57 pm #

    Kalo ngambil Master by Coursework with Minor Thesis masih bisa lanjut S3 nggak?
    Trims.

    • scholarshiphunter Agustus 29, 2016 pada 8:53 am #

      Pada intinya bisa..hanya tergantung universitas masing-masing, bagaimana kita harus menyesuaikan dengan kurikulum di kampus masing-2 tersebut. Mereka akan lihat dulu transkrip ijazah kita..sehingga tidak bisa dipastikan jawabannya, ya atau tidaknya.. Yang penting adalah, dicoba 🙂

  95. Dendy Priangga Oktober 8, 2016 pada 3:25 pm #

    Makasih infonya. Membantu penelusuran utk memutus kan mana yg diambil. 🙂
    Kebetulan mau ambil di griffith univ. juga, program master of visual art (in photography). Mau tanya, lokasi kampusnya dmn aja ya? Apa hanya dlm 1 area saja, apa ada di lain kota?

    • scholarshiphunter Desember 16, 2016 pada 7:20 am #

      Griffith University mempunyai 5 kampus. 4 kampus di Brisbane, dan 1 campus di Gold Coast. Untuk kampus Nathan dan Mt Gravatt berdekatan sementara kampus South Bank di tengah kota. Yang agak jauh adalah yang Logan, akses transportasi juga tak sebanyak ke kampus lain. kalau yang Gold Coast itu musti naik kereta, sekitar 1 jam perjalanan kereta disambung bis sekitar 10 menitan kalo tidak salah. jurusan yang anda minati di kampus apa ya? semoga bermanfaat ya infonya…

  96. Rizqifaishal Sipatriot Oktober 11, 2016 pada 7:44 pm #

    kalo master degree yang “Non-thesis” tuh gimana maksudnya yah kak…??

    • scholarshiphunter Desember 16, 2016 pada 7:18 am #

      umumnya master di luar negeri memang tanpa thesis.. jadi di akhir perkuliahan, kita diberi project yang harus diselesaiakn. project itu bisa bertentuk tulisan panjang, tetapi bisa juga project dalam arti karya yang bukan tulisan. Jadi seperti itu…

  97. zai November 15, 2016 pada 10:37 am #

    Hallo mba…artikelnya sangat menarik.

    Saya tertarik utk mengambil master by coursework with minor thesis, tapi di handbook AAS ada tertulis

    “Masters by research or a combination of coursework and research should be offered only to those applicants who have demonstrated the need for high-level research skills in order to undertake research or teaching or to supervise researchers upon their return home.”

    Apakah Masters by research or a combination of coursework and research hanya diperuntukkan untuk peneliti atau pengajar saja?
    Sementara pekerjaan saya saat ini tidak berhubungan dengan penelitian ataupun kegiatan mengajar. Saat ini saya bekerja di pemerintahan.
    Apakah itu berarti saya tidak boleh mengambil jenis master tersebut?
    Bagaimana tips meyakinkan pihak AAS bahwa saya ingin mengambil master by coursework with minor thesis sekalipun pekerjaan saya tidak berhubungan dengan penelitian atau kegiatan mengajar.

    • scholarshiphunter Desember 16, 2016 pada 7:15 am #

      itu memang kelihatannya aturan baru. kalo master by coursework with honour thesis porsinya ada yg 50_50 atau 75_25. Kalo menurut saya, memang kita harus memastikan bahwa kita butuh hal tsb karena ke depan ada rencana mau PhD. jadi supaya punya pengalaman research. Mungkin itu saran dari saya…

  98. Suci Ulfariani Januari 13, 2017 pada 2:56 am #

    Hallo mba..
    artikelnya sangat membantu..

    kebetulan saya sedang memburu beasiswa S2 ke luar negri. saat ini saya freshgraduate. saya memerlukan gelar master untuk tujuan menjadi dosen. sebaiknya yang saya ambil apakah master by coursework atau master by research?

    Terimakasih sebelumnya 🙂

    • scholarshiphunter Februari 13, 2017 pada 9:02 am #

      saran saya sih, ambil master by research ya kalo mau jadi dosen.. soalnya itu membantu sekali… tetapi ambil yang mix juga bisa.. hanya sebaiknya jangan yang coursework aja.. Good luck ya 🙂

Tinggalkan Balasan ke berthanio Batalkan balasan